REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Suthep Thaugsuban, pemimpin protes Thailand telah bersumpah untuk memimpin demonstran anti- pemerintah menutup Bank Tabungan Pemerintah (GSB) hari ini saat orang-orang di 14 provinsi selatan menetapkan untuk melumpuhkan sistem administrasi provinsi.
Suthep mengatakan, para anggota Komite Reformasi Demokratis Rakyat (PDRC) akan menutup markas GSB untuk melindungi kepentingan deposan.
Pemerintah, yang telah kehilangan 400 miliar bath dari skema penjaminan beras, telah memaksa Bank Pertanian dan Koperasi Pertanian (BAAC) untuk membiayai pembayaran kepada petani namun bank tersebut menolak, katanya.
Suthep mengatakan GSB adalah "target pemerintah berikutnya untuk sumber daya keuangan, menarik para PDRC untuk melindungi kepentingan publik dan deposan.
Krung Thai Bank adalah lembaga keuangan lain yang diperingatkan oleh Sekjen PDRC terhadap pemberian kredit kepada pemerintah.
"Biarkan saya memperingatkan para eksekutif dari Krung Thai Bank terhadap melayani rezim Thaksin."
"Jika mereka membiarkan pemerintah meminjam, kami juga akan menutup untuk melindungi kepentingan rakyat itu," katanya.
Suthep mengatakan rakyat Thailand tidak akan memperhatikan pemilihan sela 2 Fabruari yang direncanakan pemerintah, yang pasti tidak akan terjadi.
"Yingluck Shinawatra tidak akan memenangkan pemilihan. Kami akan memastikan bahwa semuanya selesai sebelum Feb 2," katanya.
Dia mengatakan keluarga Shinawatra harus bertanggung jawab atas pemboman kemarin di Monumen Kemenangan di mana 28 orang, lima di antaranya perempuan, termasuk seorang wartawan Post Today, surat kabar berbahasa Thailand, terluka.
Tujuh dari mereka kini berada dalam kondisi serius.
Suthep mengatakan Wakil Perdana Menteri sementara Surapong Tovichakchaikul benar-benar tidak bertanggung jawab untuk mengatakan bahwa pemboman Jumat di persimpangan Banthat Thong dipicu oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah.
Surapong juga menjabat ketua Pusat Administrasi Ketentraman dan Ketertiban.
Surapong mengatakan Ahad bahwa dua anggota PDRC melemparkan bom ke demonstran yang berbaris dengan Suthep di Jalan Banthat Thong pada Jumat dalam upaya menciptakan situasi.
Dia mengesampingkan perlunya mengerahkan pasukan militer untuk menjaga keamanan di lokasi unjuk rasa, bersikeras bahwa polisi gabungan dan personil militer telah melakukan pekerjaan mereka.
Wakil Komandan Polisi Metropolitan Adul Narongsak mengutuk ledakan di Banthat Thong sebagai brutal tetapi bersikeras bahwa bom itu tidak dilemparkan ke pengunjuk rasa dari sebuah gedung.
"Ini hampir tidak mungkin untuk melakukan itu. Ada banyak yang menghalangi bahan peledak termasuk pohon pinggir jalan dan kabel listrik, katanya.
"Rekam jejak dari kamera sirkuit tertutup dan media jelas menunjukkan bahwa bom tidak bisa dilemparkan dari tempat yang lebih tinggi."