REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -– Wapres Boediono mengunjungi para korban bencana banjir bandang di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (21/1). Dalam kesempatan itu, ia menegaskan para korban tidak sendirian, tetapi ada pemerintah yang bisa memberikan pertolongan.
"Meski pun tidak mengikuti hari per hari, tapi saya ingin lihat sendiri yang terjadi. Nanti insya Allah kalau ada yang perlu kita lakukan, tentu kita dengan senang hati akan melakukan koordinasi. Saya kesini bukan untuk upacara tapi untuk menunjukkan you are not alone," katanya.
Boediono sempat mendapatkan pemaparan mengenai kronologis kejadian banjir dan penanganannya oleh Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang. Ia pun berharap kerja sama antar-elemen bisa dilakukan di Manado.
"Saya yakin kerja sama baik antara pemerintah daerah, TNI/Polri dan masyarakat pemda yang telah terwujud akan terus berlanjut dalam menangani situasi tanggap darurat dan setelahnya," tuturnya.
Ia pun meminta agar penanganan setelah bencana terus dilanjutkan demi menormalisasi kehidupan masyarakat yang terkena musibah. Dengan begitu, masyarakat bisa secepatnya kembali ke rumah masing-masing. Sementara pemda membantu agar kehidupan mereka kembali seperti sedia kala.
Ia meyakini pemulihan Manado bisa segera dilakukan mengingat warga yang toleran dan memiliki harmoni sosial yang sangat tinggi. Hal tersebut bisa menjadi modal utama untuk pulih bersama.
Boediono pun meminta agar Kementerian Pekerjaan Umum dan pemda Sulawesi Utara bersungguh-sungguh melakukan penataan dan normalisasi daerah aliran sungai secara lebih permanen. Namun, untuk saat ini tak lain pembersihan dan perbaikan rumah sebagai prioritas utama.
"Kita dahulukan pembersihan, TNI sangat tanggap untuk hal ini. Bersama pemda, kita segera melakukan pembersihan. Kemudian harus dilakukan penataan lingkungan sungai karena banjir bisa datang kapan saja," katanya.
Ia menegaskan, koordinasi lebih lanjut akan dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah terkait penanganan pascabencana dan rekonstruksi serta rehabilitasi lingkungan.