Rabu 22 Jan 2014 19:58 WIB

Wali Kota di Australia Dukung Seni Mural

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Keindahan seni melukis di dinding di kota Toowoomba, Queensland, Australia mendapay pujian dari sang wali kota, Paul Antonio. Bahkan, proyek menghiasi dinding kota ini dianggap berpotensi memberi dampak baik bagi anak-anak muda yang beresiko terlibat masalah.

Tak tanggung-tanggung, Antonio akan membuka pintu bagi seniman jalanan terkenal asal Inggris, Banksy. Seniman dan aktivis Banksy, yang terkenal karena karyanya yang seringkali bersifat politis, tahun lalu menjalani program residensi seniman di New York, Amerika Serikat.

Residensi tersebut disambut baik oleh para sesama seniman, namun dikritik oleh Walikota New York.

Lain halnya dengan walikota Toowoomba, Paul Antonio. Ia justru menimbang-nimbang mengundang Banksy ke kotanya, karena, menurutnya, seni menghiasi dinding di kota tersebut cukup mengagumkan dan perlu didukung. 

"Seni yang menghiasi dinding jalan di sini cukup bagus dan memperindah gang-gang yang sudah ada di Toowoomba," komentar Antonio, "Mungkin [Banksy] punya kesempatan di sini."

Begitu pula kata Susy Wenitong, dari Layanan untuk Pemuda (Youth Service) di Toowoomba. "Seni jalanan bukanlah grafiti, dan juga bukan tagging. [Tagging] itu tak enak dilihat. Seni jalanan memperindah jalan-jalan kami," ucapnya. 'Tagging' adalah bentuk coretan yang seringkali terdiri atas huruf-huruf menyerupai tanda tangan yang menunjukkan identitas sang pembuat.

Toowoomba Youth Service bekerja sama dengan pemerintahan kota, lembaga Graffiti Stop, dan sejumlah kelompok seni saat ini tengah menjalankan proyek yang cukup ambisius, yaitu melukis 15 gang di pusat kota selama bulan Februari.

"Kalau kita bersihkan dinding yang di -tagging, esoknya sudah di-tagging lagi. Namun, kita dapati bahwa dinding yang dihiasi justru tidak pernah di-tagging lagi. Kami rasa, ini alternatif yang jauh lebih baik," cerita Wenitong.

Proyek yang dinamakan First Coat tersebut akan mengundang seniman Fintan Magee, yang terkenal akan seni muralnya.

Menurut Wenitong, proyek mural pun bisa bermanfaat bagi anak muda 'beresiko'.

"Luar biasa perubahan yang terlihat pada anak-anak muda seusai proyek," ceritanya, "Mereka belajar menghormati komunitas mereka."

"Sekaleng cat bisa mengajari anak muda tentang harga diri dan saling menghargai. Sudah banyak anak muda yang belajar tentang seni bersama kami, dan bukannya membuat grafiti ilegal. Di saat yang sama, kami memerangi grafiti," Wenitong.

Sebanyak 15 seniman akan datang ke Toowoomba untuk menghias 15 gang kota tersebut. Proyek First Coat akan berlangsung 21 hingga 23 Februari mendatang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement