REPUBLIKA.CO.ID, KANO -- Militan Boko Haram dituding menembak mati seorang guru di sebuah desa Nigeria timurlaut di perbatasan dengan Chad. Demikian kata polisi dan penduduk.
Penyerang menyerbu sebuah rumah pada Senin larut malam. Mereka membunuh seorang kepala sekolah dasar.
''Mereka melukai teman serumah guru itu yang bekerja sebagai juru masak di sekolah lain,'' kata penduduk setempat pada Selasa (22/1).
Lawan Tanko, komisaris polisi negara bagian Borno, mengatakan pihaknya menerima laporan mengenai serangan di desa Wulgo oleh sejumlah orang bersenjata. Serangan tersebut menewaskan satu orang dan mencederai serius satu orang lain
"Penyerang, yang kami yakini anggota Boko Haram, memasuki rumah kedua orang itu dan memberondongkan tembakan ke arah mereka,'' kata seorang warga Wulgo bernama Abba Kaka.
''Mereka menewaskan guru tersebut dan mencederai rekan serumahnya," kata Abba. "Mereka tidak mengambil apa pun dari korban.''
Nigeria memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian Adamawa, Borno dan Yobe pada 14 Mei setelah gelombang serangan oleh kelompok militan tersebut.
Presiden Goodluck Jonathan mengirim ribuan prajurit yang didukung kekuatan udara ke Nigeria timurlaut untuk mengatasi kekerasan militan yang telah berlangsung empat setengah tahun.
Pemerintah pada November memperpanjang keadaan darurat di kawasan itu. Keputusan yang memberi militer waktu tambahan selama enam bulan lagi untuk menumpas militan.