REPUBLIKA.CO.ID, PANCORAN -- Banjir selalu meninggalkan banyak masalah. Dari air yang menenggelamkan sebagian rumah penduduk, lumpur dan sampah yang membekas. Masalah kesehatan pun tidak luput mereka kirimkan kepada warga korban banjir.
Umumnya penyakit yang diderita warga korban banjir adalah kulit gatal-gatal, pegal badan, dan meriang. Seperti yang dialami Asti (46 tahun), salah seorang korban banjir di Pancoran, Jakarta Selatan. Dia mengaku kulitnya gatal-gatal dan badan pegal linu. Warga yang rumahnya terkena banjir ini berterimakasih kepada pihak Puskesmas setempat karena mau memberikan bantuan untuk menanggulangi penyakit pascabanjir ini.
Menurut Henti Helpita, kepala Puskesmas Kecamatan Pancoran, sampai saat ini belum ada yang terkena penyakit parah akibat banjir sepekan ini. ''Biasanya aja, paling gatal-gatal, pegal, pusing. Itu yang banyaknya,'', ujar Henti, Kamis (23/1).
Henti menambahkan bila pihaknya telah membuka layanan kesehatan di lima posko kesehatan yang bekerjas 24 jam secara bergantian. Posko itu antara lain tersebar di Seperti di SD Pengadegan 03,04, Puskesmas Rawajati 1 dan 2, dan di kantor Kecamatan Pancoran. Para dokter dan perawat siap sedia untuk melayani sekitar 7.000 warga korban banjir di lokasi itu.
Layanan kesehatan juga dibantu tim dari Pemprov DKI dan Akademi perawat serta masyarakat yang membantu kelancaran pengobatan di berbagai puskesmas yang disediakan.Kesediaan obat-obatan yang terjamin membuat para korban banjir tidak perlu was-was untuk berobat. Munjirin, Ketua Camat Pancoran menuturkan bilah pihaknya telah menyediakan Obat-obatan maupun makan bagi seluruh korban banjir di wilayah Kec. Pancoran. Berkordinasi dengan pihak pemerintah maupun Kantor swasta, pasokan kebutuhan para korban di anggap tidak kurang. Bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) berupa alat higienis, seperti sikat gigi, sabun, susu serta lainnya guna memenuhi keperluan korban banjir.