Kamis 23 Jan 2014 22:54 WIB

SBY Minta Warga Sinabung Berdoa

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) duduk bersama sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara di Posko Pengungsian, Kaban Jahe, Sumatera Utara, Kamis (23/1).
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) duduk bersama sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara di Posko Pengungsian, Kaban Jahe, Sumatera Utara, Kamis (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap kepada pengungsi erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo, Sumatera Utara, tetap bersabar dalam menghadapi bencana alam ini.

"Karena musibah tersebut tidak kita ingini bersama, namun masyarakat yang menjadi korban musibah itu harus tetap tenang dan selalu berdoa agar bencana ini secepatnya berakhir," katanya ketika meninjau Posko Utama Penanggulangan Bencana Sinabung di Kota Kabanjahe, Kamis (23/1).

Bencana erupsi Gunung Sinabung, menurut Presiden Yudhoyono,  mengakibatkan 28.000 lebih penduduk terpaksa harus mengungsi. Oleh karena itu, pemerintah harus mencarikan solusi yang terbaik bagi mereka.

"Pemerintah tetap memperhatikan nasib para pengungsi yang menjadi korban erupsi Sinabung yang meninggalkan rumah dan perkebunan mereka, akibat bencana alam itu," ucap Kepala Negara.

SBY menyebutkan, bagi pengungsi yang kehilangan pekerjaan, akibat kebun mereka hancur dan mengalami kerusakan juga harus mendapat perhatian dari pemerintah.

"Akibat tanaman yang hancur tersebut, para petani tidak dapat lagi bekerja seperti biasa dan mereka saat ini juga tinggal di sejumlah lokasi pengungsian," katanya.

Presiden menyebutkan, pemerintah juga dapat mencarikan solusi atau jalan keluar yang terbaik bagi pengungsi yang tidak lagi bekerja, karena hal ini menyangkut tugas sosial dan kepedulian yang cukup tinggi bagi masyarakat mengalami bencana.

"Pemerintah juga harus memperhatikan mengenai persediaan makanan pengungsi, kesehatan, pendidikan anak-anak pengungsi yang saat ini masih berada di lokasi penampungan," kata Presiden Yudhoyono.

Dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kabanjahe juga didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkopolhukam Joko Suyanto, Menkokesra HR Agung Laksono, Mendagri Gamawan Fauji, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kapolri Jenderal Pol Sutarman dan beberapa menteri lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement