REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Akses jalan menuju Kabupaten Jepara dari Kabupaten Demak, Jawa Tengah, masih tertutup untuk kendaraan berukuran kecil akibat banjir. Ketinggian air mencapai 1 meter lebih di jalur utama yang menghubungkan dua daerah tersebut.
Berdasarkan pantauan Antara di Jepara, Jumat (24/1), banjir dengan arus air cukup deras terjadi pada Jalan Raya Welahan, Kabupaten Jepara, sehingga hanya truk dan kendaraan besar yang mampu melintas.
Rombongan kendaraan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kapolda Jateng Irjen Pol Dwi Prayitno yang hendak meninjau banjir di Kabupaten Jepara sempat terjebak macet di Jalan Raya Welahan karena banyaknya kendaraan yang berhenti di jalan untuk menghindari banjir.
Ganjar beserta istri mencoba menyeberangi ruas jalan yang tergenang banjir dengan berjalan kaki, dan bahkan terpaksa menumpang truk milik PT Pertamina yang mengangkut gas elpiji ke arah Jepara.
Kapolda Jateng Irjen Pol Dwi Priyatno mengatakan bahwa jajarannya memprioritaskan truk pengangkut sembako dan bahan bakar minyak untuk melintas menuju ke Kabupaten Jepara. "Di beberapa wilayah di Jepara sudah mulai kehabisan stok sembako dan BBM sehingga kami prioritaskan truk pengangkut itu untuk melintasi genangan banjir," katanya.
Menurut Kapolda, kepolisian masih menutup akses dari Kabupaten Demak menuju ke Kudus yang melewati Jepara dan mengalihkannya ke Kabupaten Grobogan akibat banjir. "Akses jalan di perbatasan Demak-Kudus saat ini juga masih lumpuh karena terendam air yang tinggi," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak 60 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Jepara terendam banjir sejak tiga hari lalu. Sejumlah desa di Kecamatan Welahan seperti Kauman Tengah, Ketileng, Gedangan, Kemenur, dan Bogo menjadi wilayah yang paling parah terkena banjir.