REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC – Tentara muslim di Amerika Serikat (AS) kini mulai merasa lega. Pasalnya militer AS telah melonggarkan aturan bagi muslim untuk memakai turban dan jilbab saat tentara muslim menjalankan tugasnya.
Dilansir dari Washington Post Kamis (23/1) langkah Pentagon untuk memungkinkan memberikan kebebasan individu menggunakan atribut keagamaan disambut baik oleh seluruh muslim di Amerika Serikat. Hal itu merupakan sebuah langkah maju untuk menghormati keyakinan agama masing-masing.
“Kami menyambut keputusan penting untuk menerima hak-hak agama personil militer di Amerika,” ujar Ibrahim Hooper Juru Bicara Council on American Islamic Relations yang berbasis di Distrik Columbia.
Kebijakan Pentagon ini telah diperbarui sejak Rabu (22/1) lalu. Anggota militer Amerika Serikat dapat menggunakan seragam militer baru dengan memenuhi kewajiban ibadah tanpa meninggalkan kewajiban melayani bangsa.
Pemerintah telah mempermudah aturan seragam dengan mengakomodasi kebutuhan individu mereka. “Kami berharap mereka dapat melaksanakan ibadah yang kami yakini dan tetap menjalankan tugas untuk mengabdi pada bangsa,”ujarnya.