REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim) memberikan klarifikasi terkait hilangnya jasad bayi yang baru dilahirkan prematur oleh pasien bernama Sofiyah (25 tahun) di Rumah Sakit Graha Medika, Wiyung, Surabaya, yang kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Bakti Darma Husada (RSUD BDH), Benowo, Surabaya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rahmanita meluruskan bahwa sewaktu pasien dirujuk dari RS Graha Medika ke RSUD BDH itu tanpa bayi. “RSUD BDH tidak pernah menerima pasien bersama jasad bayi. Jadi, bayi yang meninggal itu tidak ada kaitannya dengan rumah sakit milik Pemkot Surabaya,” katanya saat jumpa pers di Surabaya, Senin (27/1).
Dia menjelaskan, surat rujukan dari RS Graha Medika itu hanya bertuliskan nama pasien yang ditanda tangani oleh bidan di rumah sakit tersebut. Rekam mediknya ada di RS Graha Medika.
Jadi dalam surat rujukan itu hanya ada nama pasien yaitu Sofiyah dan jenazah bayi tidak disertakan ke RSUD BDH. “Yang kami tangani berdasar rujukan, di luar itu kita tidak tahu,” ujarnya.
Febria menegaskan bahwa pihaknya belum melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Tetapi, Dinkes Kota Surabaya sudah memanggil pihak RS Graha Medika dan RSUD BDH untuk melakukan klarifikasi terkait kasus hilangnya jasad bayi tersebut.
“Pihak RS Graha Medika sedang melakukan investigasi internal atas kasus ini dan sudah melapor ke polisi. Kita tunggu laporan dari kepolisian,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD BDH Maya Syariah Saleh menceritakan kronologi kejadian itu adalah pasien bernama Sofiyah yang diketahui warga Putroagung III/19 Surabaya itu dikirim dari RS Graha Medika Wiyung dan masuk ke RSUD BDH pada Rabu (22/1) lalu sekitar pukul 12.50 WIB.
“Pasien tersebut dirujuk ke RSUD BDH karena mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan secara prematur dan RS Graha Medika tidak mampu menanganinya,” ujarnya.
Di rumah sakit milik Pemkot Surabaya itu, pasien langsung ditangani dengan dilakukan stabilisasi. Pihaknya kemudian mendiagnosa dan menangani syok yang dialami pasien. Namun, karena RSUD BDH kebetulan tidak mempunyai persediaan darah, RSUD BDH kemudian merujuk pasien tersebut ke RSUD Dr.Soetomo pada hari yang sama (22/1) pukul 15.10 WIB.
“Pasien kita kirim ke RSUD Dr. Soetomo dalam kondisi stabil. Saat ini, pasien masih dirawat di sana, kondisinya sudah membaik,” ujarnya.