Rabu 05 Feb 2014 16:32 WIB

Telkom Targetkan Revenue Tumbuh 20 Persen di Atas Industri

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
PT Telkom Indonesia
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
PT Telkom Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tahun ini, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) menargetkan pertumbuhan revenue bisa tumbuh 20 persen di atas pertumbuhan industri. Untuk mencapai target tersebut, BUMN ini terus fokus ekspansi ke negara Asia-Pasifik.

Menurut Direktur Utama Telkom, Arief Yahya, kinerja bisnis pada 2013 cukup membanggakan. Revenue diestimasikan tumbuh 20 persen diatas pertumbuhan industri yang hanya 5-6 persen.

"Revenue tahun ini juga ditargetkan 20 persen lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri. Dan itu, tercapai," ujar Arief kepada wartawan, Rabu (5/2).

Arief mengatakan, untuk meningkatkan kinerja bisnisnya, PT Telkom terus berkomitmen terhadap pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Hal ini tersebut, sejalan dengan upaya memastikan link and match antara peningkatan performansi bisnis dengan sistem pengembangan SDM.

Pada pengembangan SDM tersebut, kata dia, Telkom mengandalkan pembangunan International Capability Center (ICC). Terdapat pula pembentukan competency melalui kursus pimpinan 'International Suspim'. Program ini tertuang melalui kemitraan dengan INSEAD, Melbourne Business School, NUS Singapore, Thunderbird USA dan Orange France.

"Fokus kami, invest in people. Karena, terbukti bisa meningkatkan bisnis. Kami berharap, semakin besar dan semakin luas terutama ke dunia internasional," katanya.

Menurut Arief, ICC juga bermanfaat untuk meningkatkan daya saing pekerja lokal jelang Asean Economic Community (AEC) pada 2015 mendatang. Pasalnya, era pasar bebas di Asia Tenggara itu memungkinkan pekerja asing masuk ke Indonesia.

Selain itu, kata dia, pembentukan ICC sejalan dengan program International Expansion. Tahun lalu, Telkom melakukan set-up bisnis di kancah internasional dengan mendirikan Telkomcel di Timor Leste, peluncuran produk Kartu As 2 in 1 di Hongkong, serta Management Service di Australia.

Dikatakan Arief, hingga saat ini, pihaknya telah berhasil melakukan ekspansi ke 7 negara, yakni Singapura, Hongkong, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, dan USA. Pada tahun ini, ekspansi bakal terus dilakukan hingga ke 10 negara seperti Arab Saudi, Taiwan dan Selandia Baru. "Negara yang dibidik memiliki banyak penduduk Indonesia yang tinggal negara tersebut," katanya.

Menurut Arief, sumbangan bisnis dari ekspansi ke luar negeri tersebut hanya 4 persen dari total pendapatan. Angka ini, dinilai masih sangat kecil dan perlu terus digenjot untuk kedepannya.

Kondisi berbeda, kata dia, terjadi pada bisnis yang dicapai Telkomsel yang telah berkontribusi hingga 60 persen dari total pendapatan korporasi. Angka ini, menjadi yang tertinggi dibandingkan anak perusahaan lainnya. "Kami menargetkan sumbangan dari ekspansi ke luar negeri tersebut pada 2015 mencapai 10 persen," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement