REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) memadamkan delapan gardu distribusi listrik. Upaya ini dilakukan mengingat bahaya yang akan ditimbulkan oleh listrik saat air menggenang.
Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Roxy Swagerino mengatakan, Kesiapan wilayah yang listriknya bisa dinormalkan yaitu apabila seluruh wilayah yang dilayani dari gardu distribusi tersebut sudah dalam keadaan kering.
Tidak itu saja, dari pihak PLN juga memerlukan waktu untuk melakukan pembersihan dan revisi gardu. Pelanggan juga dimohon melakukan pengecekan dan memastikan instalasi maupun alat-alat elektronik dalam keadaan kering. Jadi, setelah banjir surut, butuh waktu dan proses untuk penormalan gardu distribusi.
"Apabila terjadi banjir susulan, tidak menutup kemungkinan gardu distribusi yang sudah normal akan kami padamkan kembali," kata dia kepada Republika, Rabu (22/1) pagi.
Status pada 07.00 WIB (12/2) terdapat delapan gardu distribusi yang masih dipadamkan dengan wilayah padam yaitu Kramat Jati, Jatinegara, dan Lenteng Agung.