Rabu 12 Feb 2014 16:16 WIB

Ini Pesan Mendagri untuk Soekarwo-Saifullah Yusuf

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Hafil
 Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih, Soekarwo (bawah) dan Saifullah Yusuf (atas) diambil sumpah dalam acara Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim di Gedung DPRD Propinsi Jatim, Surabaya, Jatim, Rabu (12/2). (Antara/M Risyal Hidayat)
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih, Soekarwo (bawah) dan Saifullah Yusuf (atas) diambil sumpah dalam acara Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim di Gedung DPRD Propinsi Jatim, Surabaya, Jatim, Rabu (12/2). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi resmi melantik pasangan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur periode 2014-2009, Soekarwo dan Saifullah Yusuf di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Jatim, Rabu (12/2). Gamawan memberikan beberapa pesan untuk mereka berdua.

Gamawan menyebutkan bahwa mengelola penduduk Jatim lebih rumit dibandingkan penduduk lainnya. “Ini karena Provinsi Jatim merupakan Provinsi terbesar kedua se-Indonesia setelah Jawa Barat (Jabar).  Jumlah penduduk Jatim kurang lebih sekitar 38 juta jiwa,” katanya.

Gamawan memberi pesan bahwa kedepannya, angka kemiskinan dan pengangguran di Jatim harus ditekan. Ia juga meminta supaya Soekarwo dan Saifullah Yusuf harus bersinergi dengan kekuasaan eksekutif, legislatif, dan antarkota atau antarkabupaten.

“Harus ada sinergitas antara berbagai pihak. Meski hanya 24 persen urusan Provinsi Jatim yang dikelola provinsi, dan 76 persen ke Kabupaten atau Kota,” ujarnya.

Artinya, kata Gamawan, Gubernur Jatim harus menjalin hubungan antara berbagai elemen di provinsi untuk dapat mewujudkan pemerintahan yang baik. Meski demikian, secara personal ia percaya bahwa Soekarwo bisa mengelola Jatim dengan baik. 

Ini karena Soekarwo sudah meniti karir sejak lama . Yakni,  mulai menjadi sekretaris daerah Jatim, gubernur Jatim periode 2009-2014, dan kembali menjadi gubernur Jatim pada masa jabatan 2014-2019. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا لَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَآ اَشْرَكْنَا وَلَآ اٰبَاۤؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِنْ شَيْءٍۗ كَذٰلِكَ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ حَتّٰى ذَاقُوْا بَأْسَنَاۗ قُلْ هَلْ عِنْدَكُمْ مِّنْ عِلْمٍ فَتُخْرِجُوْهُ لَنَاۗ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَخْرُصُوْنَ
Orang-orang musyrik akan berkata, “Jika Allah menghendaki, tentu kami tidak akan mempersekutukan-Nya, begitu pula nenek moyang kami, dan kami tidak akan mengharamkan apa pun.” Demikian pula orang-orang sebelum mereka yang telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan azab Kami. Katakanlah (Muhammad), “Apakah kamu mempunyai pengetahuan yang dapat kamu kemukakan kepada kami? Yang kamu ikuti hanya persangkaan belaka, dan kamu hanya mengira.”

(QS. Al-An'am ayat 148)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement