REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Standard Chartered Bank, sebagai salah satu bank asing di Indonesia, mengakui likuiditas rupiah agak sulit pada saat ini.
CEO Standard Chartered Bank Tom Aaker mengatakan, kendati likuiditas agak sulit, likuiditas di pihaknya masih tersedia. "Likuiditas masih ada di pasar, tapi mahal dan jumlahnya tak sebanyak sebelumnya," ujar Tom Aaker.
Ia menyebutkan, pengetatan likuiditas terjadi karena rupiah yang menjadi tantangan. Mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah, terdepresiasi. Rupiah hari ini ditransaksikan pada Rp 12.073 per dolar AS.
Namun, Aaker mengaku pihaknya tidak terkena dampak pelemahan rupiah karena penghimpunan dana dan penyaluran dana sesuai. Sementara itu, Standard Chartered Bank mengakui likuiditas dolar masih terjaga. "Likuiditas dolar AS mudah karena kami bank internasional," ujarnya.