REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pengusaha pun turun tangan ikut membantu pengungsi korban letusan Sinabung. Pendiri Tahir Foundation dan Mayapada Group, Prof Tahir, menggalang dana dari para pengusaha untuk membantu pemulihan kondisi para pengungsi.
Realisasi dari aksi tersebut dilakukan dengan mengunjungi lokasi pengungsian, pekan ini. Dalam kunjungannya, Tahir menyalurkan bantuan berupa enam truk sembako senilai Rp 1 miliar dan uang tunai Rp 3 miliar.
"Ini merupakan rangkaian kegiatan peduli kasih Tahir Foundation bersama Grup Mayapada," kata Tahir dalam penjelasan persnya, kepada Republika, Ahad (16/2).
Dalam tiga pekan terakhir, ia mengaku sudah mengunjungi dan memberi bantuan kepada para korban bencana di banyak tempat, termasuk di Jakarta, Manado, Kudus, Pati, dan Jepara. Total bantuan peduli kasih yang sudah disalurkan Rp 15 miliar.
"Saya memang sudah dua puluh tahun aktif sebagai relawan sosial dan saya ingin bantuan ini langsung diterima korban bencana. Itu sebabnya saya langsung datang ke lokasi ini," kata Tahir.
Menurutnya, para pengungsi ini sudah berbulan-bulan tidak bisa bekerja. Soal makanan, pakaian, selimut dan lain-lain, kata dia, sudah banyak yang membantu. Karena itu Tahir memberikan uang tunai untuk membeli kebutuhan sehari-hari para pengungsi.
Selaku staf khusus Menko Kesra masalah pengungsi, Tahir menegaskan, pihaknya akan menyampaikan kepada pemerintah pusat masalah-masalah ini.
Terlebih, kata dia, selaku Ketua Umum Pengusaha Suku Tionghoa di Indonesia, masalah pengungsi ini akan dia bicarakan dalam pertemuan. Tujuannya, agar semakin banyak pengusaha Tionghoa yang akan membantu relokasi pengungsi Sinabung.
Bantuan diberikan di tiga titik pengungsian, yaitu di Paroki Gereja Santo Petrus, Mesjid Agung, dan posko UK I dan 2. Kurang lebih ada 1.400 kepala keluarga yang ditampung tempat ini. Bantuan untuk 39 posko pengungsian lainnya dibagikan tim dari Bank Mayapada Medan.