REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Status sebagai tim yang sulit dikalahkan saat bermain kandang, mulai memudar dari skuat Persib Bandung. Stadion Si Jalak Harupat tidak lagi menjadi ancaman mutlak kekalahan bagi tamu yang menyambanginya. Pada laga kandang ketiganya di Indonesia Super League 2014, Persib justru takluk 1-2 dari Semen Padang, Ahad (16/2).
Hasil ini jelas tidak pernah dibayangkan oleh seluruh skuat Maung Bandung. Tak ingin terlalu larut dalam kekalahan, pelatih Persib, Djadjang Nurjaman melakukan upaya untuk membangkitkan anak asuhnya. Selain membangkitkan mental bertanding Firman Utina dkk, ia juga mengevaluasi dari sisi teknis.
“Satu tim kita evaluasi semua. Kita harus lebih konsentrasi lagi, karena kemarin masih banyak melakukan kesalahan terutama dalam mengantisipasi bola-bola mati,” kata Djadjang.
Menyambut apa yang diucapkan Djadjang, gelandang Maung Bandung, Firman Utina menegaskan, kekalahan dari Semen Padang tidak bisa ditanggung oleh pelatih saja. Namun harus menjadi tanggung jawab bersama seluruh tim. Menurutnya, ia beserta rekan-rekannya banyak melakukan kesalahan yang seharusnya tidak terjadi.
"Kami mengakui kami kalah, banyak kesalahan-kesalahan yang kami lakukan. Tanggung jawab bukan hanya pelatih, ini tanggung jawab kita sebagai pemain, sebagai kami, sebagai tim," jelas Firman dalam situs resmi Persib, Senin (17/02).
Firman menambahkan, tanggung jawab tersebut harus dipikul bersama-sama. Sebab dalam permainan sepak bola, kemenangan atau kekalahan adalah hasil dari kerja sama tim itu sendiri setelah instruksi dari pelatih.
"Karena di sepakbola team work yang menentukan, kita kalah sama-sama menang sama-sama," katanya.
Gelandang Persib lainnya, Taufiq, juga menyerukan kebangkitan jelang menghadapi laga klasik melawan Persija Jakarta, akhir pekan ini. "Kita harus bangkit dari kekalahan tadi. Kita harus tambah semangat lagi menghadapi Persija nanti," kata Taufiq.
Pemain nomor 8 ini mengaku, baik dirinya maupun kawan-kawannya yang lain harus kembali bersemangat untuk terus memberi yang terbaik bagi tim. Kekalahan dari Semen Padang menjadi pil pahit dan diharapkan menjadi obat untuk bangkit dan bekerja lebih keras lagi.
"Laga nanti, kita harus kerja lebih keras lagi untuk mendapat hasil maksimal," tegasnya.