REPUBLIKA.CO.ID, KUMGANG -- Ratusan anggota keluarga dan kerabat Korea Utara dan Korea Selatan yang terpisahkan perang kedua negara akhirnya jadi juga bertemu. Lebih dari seratus warga Korsel yang umumnya sudah berusia lanjut tiba di Utara pada Kamis, (20/2) untuk menghadiri kegiatan langka tersebut.
Sebelumnya, pemerintah Pyongyang sempat mengancam membatalkan agenda tersebut karena Seoul enggan mengurungkan niatnya membatalkan latihan militer gabungan dengan AS, yang akan dimulai Senin (24/2) depan.
Seperti dilansir BBC, Jumat (21/2), sebanyak 82 kakek-nenek datang dari Korsel menggunakan bus dengan ditemani 58 anggota keluarga. Lebih dari selusin dari mereka berkursi roda, dan dua di antaranya datang dengan ambulan karena memerlukan perawatan medis. Sementara dari pihak Korea Utara, 180 orang menghadiri reuni tersebut.
Salah seorang peserta terpilih dari Korsel adalah Lee Du-young, kakek berusia 70 tahun. "Sepertinya sulit bagi orang untuk mengerti bagaimana rasanya pertemuan ini, setelah kami terpisah selama puluhan tahun," katanya.
Lee melanjutkan, "Ini seperti keajaiban. Saya sanget senang. Kehilangan terbesar dalam hidup saya adalah saudara saya, dan kini kami bertemu kembali," tuturnya dengan haru. Reuni dua keluarga tersebut dijadwalkan berlangsung dari 20 hingga 25 Februari.