REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Widodo Sulistyo mengatakan, saat ini hujan di Riau dan Jambi sangat sedikit. Hujan kurang dari 50 persen pada saat normal, makanya asap terus mengganggu Riau dan Jambi saat ini, Jumat, (21/2).
Hingga Kamis, (20/2) kemarin, ujar Widodo, terdapat 85 titik api di Riau. Sedangkan di Jambi walaupun ada asap, tidak ditemukan titik api. “Namun jumlah titik api itu bisa berubah-ubah setiap hari, tergantung kondisi. Saat ini asap yang dari Riau dan Jambi terbawa angin dari Asia menuju arah barat daya, makanya warga di sekitar Riau dan Jambi harus mempersiapkan diri menghadapi asap dengan menggunakan masker setiap keluar rumah,” kata Widodo.
Kalau bulan ini, ujar Widodo, asap tidak akan mengganggu negara tetangga sebab arahnya ke barat daya, Samudera Hindia. Kalau bulan September-Agustus arah angin dari Australia lari ke utara sehingga asap bisa menganggu negara tetangga.
Kebakaran lahan atau hutan itu, terang Widodo, penyebabnya ada dua, ada yang disebabkan oleh manusia karena membuka lahan dengan cara dibakar. Namun ada juga penyebabnya faktor alam dan cuaca. Di Riau dan Jambi, ujar Widodo, saat ini cuaca kering karena curah hujan yang sedikit. Di daerah yang terdapat lahan gambut yang sangat kering, lalu ada batu bara dipadukan dengan cuaca kering bisa menimbulkan titik api.
Titik api, kata Widodo, lalu terkena angin, akhirnya api bisa membesar dan menimbulkan kebakaran sehingga asapnya mengganggu. “Saat ini Indonesia masih musim hujan, diharapkan hujan bisa segera mengguyur Riau dan Jambi sehingga asap yang mengganggu bisa segera hilang,” katanya.
Baik asap maupun abu vulkanik, sama-sama bisa menimbulkan gangguan saluran pernafasan, namun menurut Widodo, terdapat perbedaan di antara keduanya. “Kalau asap itu debu dari hasil pembakaran, kalau abu vulkanik itu dari pasir, warga harus berlindung dari keduanya menggunakan masker,” katanya.
Masyarakat Riau dan Jambi, lanjut Widodo, sudah siap menghadapi ganggaung asap ini. Pemda setempat juga sudah mensosialisasikan kepada warga terkait perlunya menggunakan masker. Terkait dengan adanya asap yang menyebar hingga Sumatera Utara, seperti Medan, Widodo belum mendapatkan laporannya.