Sabtu 22 Feb 2014 00:01 WIB

Konflik Muslim-Kristen di CAR, Ini Saran Ulama untuk Kedamaian

Rep: Hannan Putra/ Red: Julkifli Marbun
Pasukan internasional asal Kongo sedang berjaga-jaga di jalanan Bangui, Republika Afrika Tengah, yang sedang berkecamuk.
Foto: EPA/Legnan Koula
Pasukan internasional asal Kongo sedang berjaga-jaga di jalanan Bangui, Republika Afrika Tengah, yang sedang berkecamuk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam di tanah air diharapkan tidak hanya menjadi penonton akan konflik sara yang terjadi di Afrika Tengah (CAR). Sebagaimana bukti bahwa umat Islam bersaudara, setiap muslim diharapkan ikut aktif mendukung saudara-saudara mereka yang dilanda musibah dengan cara yang proporsional.

Umat Islam yang ada ditanah air diharapkan bisa berperan aktif untuk mendorong pemerintah setempat untuk meniadakan tindakan represif. "Pemerintah harus bisa merekonsiliasi pihak-pihak  yang terlibat dalam konfilik, tentunya dengan prinsip-prinsip keadilan," ujar Ketua DPP Muhammadiyah, Syafiq Mughni saat dihubungi Republika, Jumat (21/2).

Syafiq menyayangkan terjadinya konflik tersebut. Ia mengharapkan pemerintah setempat bisa melacak akar konflik tersebut dan menemukan solusi damai. "Kekerasan dalam persoalan apapun tidak bisa dibernarkan. Ini juga harus diselesaikan secepat mungkin," tuturnya.

"Seharusnya ini tidak terjadi karena masing-masing memiliki agama yang mengajarkan perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan," tambahnya.