Ahad 23 Feb 2014 11:18 WIB

Ribuan Pengungsi Sinabung Kembali ke 10 Desa

Pengungsi Sinabung
Pengungsi Sinabung

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ribuan pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, telah kembali ke 10 desa dari jumlah 16 desa yang telah direncanakan pemerintah setempat.

Koordinator Media Massa Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, Jhonson Tarigan mengatakan ke-16 desa tersebut, adalah zona yang cukup aman dari bahaya erupsi Sinabung dan berada di luar radius 5 kilometer dari kawah.

Daerah yang dianggap aman tersebut, menurut dia, juga telah direkomendasi petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Pemkab Karo dan Satgas Penanggulangan Bencana juga memfasilitasi pemulangan pengungsi tersebut ke rumah masing-masing dengan menyediakan angkutan berupa truk dan mobil milik TNI dan Polri," kata Jhonson, Ahad (23/2).

Dia menambahkan, ke-10 desa yang telah dihuni pengungsi itu, beberapa diantaranya Desa Batu Karang 4.954 jiwa atau 1.452 kepala keluarga (KK), Desa Rimo Kayu 657 jiwa atau 196 KK, Desa Cimbang 234 jiwa atau 68 KK, dan Desa Ujung Payung 311 jiwa atau 93 KK.

Kemudian, Desa Kutambelin 990 jiwa atau 265 KK, Desa Gung Pinto 551 jiwa atau 146 KK, Desa Naman 1.533 jiwa atau 424 KK, Desa Sukandebi 902 jiwa atau 259 KK yang berada di Kecamatan Namantran.

"Jadi, ada enam desa lagi yang belum ditempati pengungsi Sinabung dan masih dilakukan pembersihan oleh Satgas Penanggulangan Bencana dan relawan," ujarnya.

Dia mengatakan, ke-6 desa tersebut, yakni Desa Payung, Desa Pintu Besi, Desa Kebayakan, Desa Jeraya, Desa Kutamberu dan Desa Temberin. "Para pengungsi tersebut dalam waktu dekat ini segera akan dipulangkan," kata Kabag Humas Pemkab Karo.

Data yang diperoleh dari Posko Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, jumlah pengungsi erupsi Sinabung, Sabtu (22/2) tercatat 18.002 orang atau 5.737 kepala keluarga (KK), terdiri atas 7.901 laki-laki, 8.096 perempuan, 1.727 lanjut usia (lansia), 174 ibu hamil dan 1.016 bayi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement