Rabu 26 Feb 2014 13:42 WIB

Kasus Isi Rekaman dengan Bilal, Erdogan Diminta Mundur

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: AFP
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, TURKI- Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan diminta mengundurkan diri dari jabatannya setelah muncul sebuah rekaman percakapan yang diduga terkait dengan rencana korupsi PM Turki dan anaknya, demikian dilaporkan Kantor Berita Turki, Cihan, pada Rabu.

Sebuah rekaman suara yang diduga hasil percakapan telepon antara PM Turki Erdogan dan putranya Bilal sedang ramai diperbincangkan di tengah "badai politik" terbaru di Turki. Dalam percakapan tersebut, keduanya diduga sedang membahas cara untuk menyembunyikan sejumlah besar uang dari pemeriksaan polisi pada hari penggerebekan di rumah PM Turki tersebut sebagai bagian dari penyelidikan dugaan korupsi terhadap pemerintahan Erdogan, yakni pada 17 Desember 2013.

Pihak kantor pemerintahan Erdogan pun menggambarkan rekaman itu sebagai "perbuatan kotor tidak bermoral". Setelah adanya kebocoran rekaman itu, partai oposisi utama Turki, Partai Rakyat Republik (CHP) mengadakan pertemuan darurat untuk membahas rekaman suara tersebut. CHP mengatakan pemerintah telah kehilangan legitimasinya dan meminta PM Erdogan untuk mundur.

Dewan eksekutif Partai Gerakan Nasionalis (MHP) juga mengadakan pertemuan darurat di bawah kepemimpinan ketuanya, Devlet Bahceli. Bahceli mengatakan "pembicaraan antara Perdana Menteri dan anaknya itu di luar kemampuan pemahaman kami".

Dalam rekaman suara yang baru dirilis itu, dikatakan Erdogan dan anaknya dalam lima percakapan telepon yang disadap membahas rencana untuk menyembunyikan sejumlah besar uang tunai dari polisi, yang menggerebek sejumlah rumah pejabat sebagai bagian dari penyelidikan kasus korupsi yang telah melibatkan anak-anak dari tiga menteri Turki, pengusaha, dan kepala bank negara.

Kantor Perdana Menteri Turki pada Senin malam (24/2) mengeluarkan pernyataan dan mengklaim bahwa rekaman suara itu adalah "produk montase" dan rekaman itu "benar-benar palsu." Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag pun mengulangi klaim itu dan mengatakan mereka yang bertanggung jawab atas munculnya rekaman tersebut akan dibawa ke pengadilan.

Rekaman suara antara PM Turki dan anak laki-lakinya, Bilal, adalah rekaman terbaru dari serangkaian rekaman percakapan telepon yang "bocor" ke publik dan mengungkapkan berbagai macam tindak korupsi oleh para pejabat.

Sementara itu, PM Erdogan mengatakan bahwa semua tuduhan itu benar-benar tidak berdasar dan merupakan sebuah plot untuk menentang pemerintahannya. Surat kabar pro-pemerintah Turki kemarin menerbitkan berita yang menyebutkan rekaman itu sebagai hasil penyadapan telepon secara ilegal. Ketidakpastian politik di negara itu telah berdampak buruk terhadap pasar Turki, sehingga nilai tukar mata uang Turki, Lira, terhadap euro dan dolar pun jatuh.

sumber : Antara/Cihan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement