REPUBLIKA.CO.ID, Saat agama Kristen tetap merupakan bagian integral dari sejarah agama Inggris, Islam telah tumbuh dan menjadi pesaing yang kuat selama dekade terakhir. Setiap tahun ada ribuan warga Inggris yang jadi muallaf.
“Pada saat kebebasan pribadi, seksualisasi yang berlebihan dan liberalisme moral yang telah mengambil alih dan merusak moral Inggris, banyak orang mencari kedamaian dalam Islam,” Annie Simpson, yang memegang Phd dalam studi agama komparatif dan filsafat, kepada Onislam, Rabu (26/2).
Saat masyarakat sekarang menjadi lebih permisif dan pada berbagai perilaku amoral, orang-orang pun rindu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dan Islam menawarkan lebih dari sekedar keyakinan pada Tuhan, tapi mencakup segala sesuatu untuk memahami dunia, merubah dari kekacauan menuju keteraturan."
Menurut data pemerintah, Muslim Inggris membentuk sekitar 2,7 persen dari populasi pada 2011.
Konversi ke Islam dipahami secara lebih baik sebagai manifestasi dari keinginan masyarakat Inggris terhadap bimbingan rohani. Perluasan beberapa masjid di Inggris merupakan hasil dari perkembangan umat Islam yang semakin pesat selama dekade terakhir, setelah penduduk Muslim di Brighton meningkat lebih dari empat kali lipat.
Hussein Ali Al Bogheti, seorang sarjana Islam dari Yaman, yang datang ke Inggris pada akhir 1990-an menjelaskan bahwa perangkat aturan Islam yang jelas, integritas pesan-pesan dalam Islam dan kejelasan ajarannya membuat banyak pemuda Inggris yang tertarik untuk memeluk Islam.
“Islam menawarkan jawaban dan ketenangan. Kebenaran adalah hal yang kuat, hal itu bergema dalam jiwa dan mengubah pikiran,” katanya.
Lisa Hamilton, seorang insinyur sipil dari Bournemouth, menjelaskan bagaimana saat dia berlibur di Tunisia, dia dan suaminya memilih untuk memeluk Islam sebagai agama mereka. Dia mengatakan bahwa di dalam Islam mereka menemukan kebahagian dan ketenangan pikiran yang selama bertahun-tahu dia rindukan.
“Islam meletakkan segala sesuatu, setiap aspek kehidupan saya berada di bawah cahaya baru, memberi saya kekuatan dan ketenangan pikiran yang saya tidak berpikir bahwa hal itu akan mungkin terjadi pada diri saya," ucapnya.
ia mengaku sekaranf telah sepenuhnya menjadi Muslim dan ia belum pernah merasakan sebahagia ini. "Dan memang ada beberapa orang mentertawakan pertobatan saya, keluarga dekat saya mengerti bahwa Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari saya sekarang. Islam menjelaskan kepada saya, membawa saya dan membimbing saya," ungkap Lisa.