REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah tim Dana Moneter Internasional (IMF) tiba di Ukraina pada Senin untuk membahas persyaratan pinjaman penyelamatan dukungan Eropa dan Amerika Serikat ketika ketegangan memuncak atas serbuan militer Rusia ke Krimea.
IMF mengatakan timnya akan melakukan misi pencarian fakta. Mereka akan membahas reformasi sepuluh hari yang diperlukan untuk membuka jalan bagi apa yang bisa menjadi paket pinjaman multi-miliar dolar untuk Kiev.
Para pejabat pemerintah baru Ukraina telah mengatakan mereka membutuhkan setidaknya 15 miliar dolar AS, yang dapat mencakup kontribusi dari Eropa, untuk menstabilkan dan merestrukturisasi keuangan mereka yang ditinggalkan berantakan oleh pemerintahan Viktor Yanukovych yang digulingkan.
Tetapi, dana dan donor lainnya telah menekankan perlunya reformasi berat terlebih dahulu, termasuk pemotongan subsidi besar untuk gas alam, disetujui untuk membantu negara itu.
Menteri Keuangan AS, Jacob Lew, Senin juga menekankan reformasi setelah berbicara dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso, tentang situasi Ukraina.
Lew mengatakan Washington akan bekerja sama dengan negara-negara lain dan lembaga untuk memberikan dukungan sebanyak yang Ukraina perlukan untuk memulihkan stabilitas keuangan dan kembali ke pertumbuhan ekonomi.