REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Uni Eropa (EU) tidak memiliki alasan untuk khawatir atas pasokan gas akibat krisis Ukraina sejauh ini, kata seorang pejabat Uni Eropa setelah pertemuan para menteri energi Uni Eropa pada Selasa.
Menteri Lingkungan Yunani Yannis Maniatis, yang negaranya memimpin presiden bergilir Uni Eropa, mengatakan akan mengusulkan paket kebijakan kepada Dewan Eropa pada bulan depan untuk mencapai harga energi yang terjangkau di masa depan.
Para menteri juga membahas bagaimana harga grosir dan eceran dapat lebih selaras secara erat dengan pengurangan biaya energi.
Mengenai dampak krisis Ukraina pada harga gas, komisioner Uni Eropa untuk energi Gunther Oettinger mengatakan Uni Eropa memiliki cadangan gas setelah musim dingin yang sejuk.
Dia mengatakan hubungan bisnis dengan Rusia dalam gas tetap stabil. "Gas masih mengalir dari Rusia ke negara-negara anggota di Uni Eropa. Kami saling tergantung. Uni Eropa membutuhkan gas dan Rusia butuh uang," kata Oettinger.
Connie Hedegaard, komisioner Eropa untuk tindakan iklim, menyerukan ketergantungan energi Uni Eropa untuk berubah.
"Dengan diskusi yang sedang berlangsung tentang Ukraina, saya pikir kami juga telah melihat implikasi politik Eropa bergantung pada begitu banyak energi yang diimpor dari luar," kata Hedegaard, menambahkan aspek politik ini akan menjadi bagian dari diskusi di Dewan Eropa mendatang pada 20-21 Maret.