Jumat 07 Mar 2014 07:27 WIB

Awal Kejatuhan Bani Umayyah (1)

  Gerbang utara Kota Resafa, situs bekas istana Khalifah Hisyam, salah satu khalifah Dinasti Umayyah.
Foto: Wikipedia.org
Gerbang utara Kota Resafa, situs bekas istana Khalifah Hisyam, salah satu khalifah Dinasti Umayyah.

Oleh: Ani Nursalikah

Kerusuhan Berber di Zaragoza memaksa Uqbah mengubah jalur jihad Andalusia.

Charles Martel alias si Martil mangkat pada musim dingin tahun 741 M, sembilan tahun setelah kemenangan besar di Poitiers. Jasadnya dikebumikan di Biara St Denis, tempat peristirahatan raja-raja Prancis sejak abad ke-5.

Ketika Uqbahi ibn al-Hajjaj al-Saluli yang ganas mengambil panji-panji pendahulunya yang telah syahid dan menyerbu ke Burgundi pada akhir 730-an, gerak maju kaum Muslimin ke Aquitaine dan sepanjang pesisir Mediterania ke Burgundi dan Provence, tampaknya ditakdirkan untuk berlanjut dengan kekuatan yang terus mengumpul.

Sampai pemberontakan Berber yang menyapu di seluruh keamiran itu lebih dari satu tahun sebelum kematian Duke Charles, Tanah Agung "Europenses" sepertinya ditakdirkan untuk menjadi bagian imperium Muslim. Namun, kekuatan invasi hebat yang dikumpulkan pada musim panas 739 M tidak pernah turun ke Aquitaine dari Pyrenees barat.

Kerusuhan Berber di Zaragoza telah memaksa Uqbah mengubah jalur jihad Andalusia. Orang Berber bukan hanya telah datang dari Afrika bersama orang-orang Arab asli dari penaklukan Iberia, baladiyyun, pedang dan tombak Berberlah yang membuat baladiyyun mempertaruhkan sesuatu yang benar-benar diinginkan.

Dan di antara para petaruh itu, yang terbesar adalah Tariq bin Ziyad, orang Berber Luwata. Di Andalusia yang daya sentrifugal dan sentripetalnya konstan dan meluas, Berber sangat vital bagi penertiban di wilayah itu. Para gubernur jenderal belajar dari pengalaman, Berber sulit diatur. Memerintah di Al-Andalus tanpa mereka menjadi hampir mustahil.

Mereka datang dalam jumlah jauh lebih besar dari orang Arab. Sebagian membuat rumah di pegunungan Almaden di barat, medan tinggi menyerupai Pegunungan Atlas di kampung halaman mereka. Sebagian besar menetap di utara selepas Meseta Tengah ("meja besar") serta di atas dan di bawah Sungai Duero.

David Levering Lewis, dalam God Crucible: Islam and The Making of Europe mengatakan, orang-orang Arab dan Berber pertama yang bergabung hanya satu atau dua persen dari jumlah populasi.

Para penguasa Arab memepertahankan sebagian besar wilayah terbaik untuk diri mereka sendiri dan memposisikan Berber untuk menjalankan tugas sebagai garis pertama pertahanan. banyak Berber menetap di wilayah Lerida di timur laut, tak jauh dari Pyrenees.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement