Jumat 07 Mar 2014 14:40 WIB

Masjid al-Kautsar, Telaga Rohani di Markas Polisi (3-habis)

Masjid Al Kautsar Polda Metro Jaya, Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Masjid Al Kautsar Polda Metro Jaya, Jakarta.

Oleh: Mohammad Akbar

Tak jauh dari bagian mihrab, terdapat sebuah lampu gantung dari bahan kristal. Lampu ini menggantung di bagian bawah kubah utama. Bagian ini juga terlihat memikat. Cekungan lima kubah ini ternyata memberikan aksen estetika yang memikat di bagian interior masjid.

Lantas, mengitari lisplang balkon, hadir kaligrafi dalam tulisan Arab. Kaligrafi ini diukir di atas lempengan tembaga. Lempengan tembaganya sendiri berwarna merah marun-hitam, sedangkan tulisan kaligrafinya berwarna kuning emas.

Warna-warna tersebut rupanya mampu hidup di tengah dominasi warna bangunan masjid berwarna putih. ''Semua pewarnaan maupun bentuk estetika yang ada di masjid ini dihadirkan untuk memberi rasa nyaman dan indah,'' kata Suryadinata.

Masjid yang berkembang

Masjid Al Kautsar yang berdiri kokoh di lingkungan Markas Polda Metro Jaya menyimpan sebuah makna juga. Seperti dijelaskan Drs HM Suryadinata MM, Sekretaris Masjid Al Kautsar, nama masjid ini merujuk pada telaga yang sejuk dan indah di surga.

''Arti Al Kautsar ini dapat juga dimaknai sebagai telaga yang memberi kesejukan dan keindahan buat gedung-gedung di sekelilingnya,'' jelasnya.

Masjid ini memiliki total dua lantai. Dari kedua lantai tersebut, Suryadinata mengungkapkan, daya tampungnya dapat mencapai 1.500 jamaah. Sedangkan, luas dari bangunan masjid ini 2.300 meter persegi.

Dulunya masjid ini hanya memiliki satu lantai. Namun, pada masa Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani, dilakukanlah peletakan batu pertama pada Oktober 2004. Empat tahun berikutnya barulah masjid ini diresmikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Adang Firman. ''Alhamdulillah sampai sekarang cukup banyak jamaahnya. Bahkan, kalau shalat Jumat bisa sampai ke luar,'' kata Suryadinata.

Suryadinata menjelaskan, masjid ini digunakan untuk ibadah shalat wajib lima waktu. Selain itu, setiap Kamis pagi masjid ini juga memberikan santunan 50 paket untuk anak yatim.

Sedangkan, dari Senin-Kamis, ia menjelaskan, selepas Shalat Zhuhur selalu dilakukan kajian keislaman. ''Semua aktivitas ini dilakukan sebagai upaya dari pengelola masjid untuk bisa menarik jamaah dan memakmurkan masjid,'' ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement