REPUBLIKA.CO.ID, MOKSKOW -- Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa (OSCE) menunjukkan standar ganda dalam pendekatannya terhadap krisis politik saat ini di Ukraina.
"Beberapa anggota OSCE dan badan-badan eksekutif telah bertindak dalam tradisi terburuk standar ganda saat berhadapan dengan situasi di Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, Jumat (7/3) waktu setempat.
Menurut pernyataan itu, upaya buruk menyamar untuk mengabaikan kejahatan yang dilakukan di Kiev dan Ukraina barat disertai dengan usaha keras untuk memonitor tindakan pemerintah yang sah di Krimea yang bertujuan untuk menentukan masa depan wilayah tersebut.
Dalam rangka perintah agar OSCE terlibat di Ukraina efektif, maka organisasi harus, pertama dan terutama mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh apa yang disebut aktivis 'Maidan'.
"Kelompok ini mengenali peristiwa di Kiev sebagai kudeta negara yang melanggar hukum dan mulai bekerja dan memfasilitasi rekonsiliasi antara kekuatan-kekuatan politik di Ukraina sesuai dengan ksepakatan 21 Februari untuk membentuk pemerintah koalisi," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.