Senin 10 Mar 2014 23:30 WIB

Kabut Asap di Sumbar Berasal dari 'Provinsi Tetangga'

Kabut asap menyelimuti Pekanbaru.
Foto: Rony Muharman/Antara
Kabut asap menyelimuti Pekanbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kabut asap yang kembali menyelimuti wilayah Sumatera Barat (Sumbar) murni kiriman dari Provinsi Riau, karena dari hasil pantauan instansi terkait sedikit terdeteksi titik api di daerah itu.

"Kami sudah melakukan pemantauan minimal dua kali sehari, hanya 10 titik api yang terpantau di wilayah Sumbar sejak 1--10 Januari 2014. Maka kabut asap yang menyelimuti merupakan kiriman dari provinsi tetangga," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Hendri Oktavia ketika dikonfirmasi di Padang, Senin.

Ia menjelaskan, sepuluh titik api yang terpantau itu berada di luar kawasan hutan, artinya di lahan masyarakat tersebar di beberapa daerah.

Daerah yang terpantau ada titik api di Sumbar, meliputi di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, Pasaman Barat, Pesisil Selatan, dan Sijunjung.

"Jika hanya sepuluh titik api, dampak asap yang dimunculkan tak seperti sekarang yang sudah mengganggu jarak pandang. Jadi kabut asap kirim dari Provinsi Riau," katanya.

Analis Forecasther BMKG Padangpariaman Rendy Irawady menjelaskan, arah angin dari timur menuju barat akan mendorong kabut asap dari provinsi Riau masuk ke daerah Sumbar dan provinsi tetangga lainnya, seperti Jambi.

Bahkan, peluang berkurangnya kabut asap tersebut juga sangat kecil, karena diprediksi hujan tidak akan turun di daerah Sumbar.

"Jika hujan terjadi di daerah Sumbar bisa mengurangi dampak kabut asap, namun kami prediksi peluang hujan turun sangat kecil, jika ada intensitasnya tingan pada sore dan malam hari," jelasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement