Selasa 11 Mar 2014 20:19 WIB

Interpol: Hilangnya Pesawat Malaysia Bukan Karena Ulah Teroris

Pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines..
Foto: AP/Laurent Errera
Pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines..

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Polisi internasional Interpol tidak yakin pesawat Malaysia Airlines hilang akibat serangan teroris, kata Sekretaris Jendral Interpol pada Selasa.

Sekjen Interpol Ronald Noble juga menduga kedua lelaki, yang menaiki pesawat dengan paspor curian serta menimbulkan kecurigaan itu, kemungkinan diselundupkan oleh pedagang orang.

Pesawat pembawa 239 penumpang, termasuk awak, hilang sejak empat hari lalu dan upaya pencarian yang melibatkan 10 negara pada Selasa diperluas hingga teluk Thailand dan Laut Cina Selatan.

"Semakin banyak informasi yang kami dapat, semakin dekat kami pada kesimpulan bahwa ini bukan aksi teroris," kata Noble.

Dua pemegang paspor Iran berusia 18 dan 29 tahun yang berangkat dari Doha, menukar paspor mereka di Kuala Lumpur dan menggunakan paspor curian asal Italia dan Austria untuk menumpang pesawat itu, katanya kepada wartawan di markas Interpol di Lyon.

"Kami tahu bahwa begitu kedua orang ini tiba di Kuala Lumpur pada 28 Februari, mereka menaiki penerbangan 370 dengan identitas berbeda, paspor curian Austria dan Italia," katanya.

Tidak ada laporan mengenai kehilangan ataupun pencurian kedua paspor Iran yang mereka gunakan.

"Interpol bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk menelusuri semua petunjuk termasuk terorisme, kejahatan terorganisir, pergerakan ilegal manusia, dalam bentuk perdagangan atau penyelundupan orang," kata Noble.

Dengan dipublikasikannya nama kedua orang dengan paspor Iran itu -Pouri Nourmohammadi dan Delavar Seyed Mohammadreza- akan mendorong keluarga dan sahabat untuk memberikan masukan yang memungkinkan pihak berwenang menyingkirkan teori terorisme dalam insiden itu, kata Noble.

"Dengan melakukan ini, tentunya dengan semakin banyak bukti, kami akan mampu menyingkirkan bahwa mereka terlibat dalam aksi yang menyebabkan hilangnya pesawat itu, dan fokus pada penghapusan lingkaran perdagangan manusia yang memungkinkan mereka melakukan perjalanan," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement