REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafrie mengajukan dua syarat agar Evan Dimas dan kawan-kawan bisa bertanding lagi di Stadion Parikesit Balikpapan pascapadamnya lampu stadion di menit ke-22 pertandingan persahabatan Timnas U-19 versus Persiba U-21.
"Pertama kami ingin jangan sampai lampu stadion mengalami pemadaman lagi. Karena ini akan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi pemain," kata Indra Sjafrie, Selasa.
Pengaruh tersebut, ujar Indra, selain kepada permainan tim, juga kepada penonton. Seperti pada Senin (10/3) malam, saat pertandingan di menit ke-22 karena lampu stadion padam, penonton yang kesal lampu tak kunjung menyala akhirnya berlompatan masuk lapangan dan membakar papan-papan iklan.
Selain lampu stadion, Indra Sjafrie juga ingin panitia pertandingan menambal lubang-lubang yang ada di lapangan dan meratakan kontur lapangan.
"Kami tidak menolak laga ulang, asalkan lampu stadion tidak padam dan kondisi lapangan tidak lagi berlubang. Itu saja, sehingga pertandingan enak ditonton," ujar Indra.
Jika kondisi lampu dan pasokan listriknya tidak memungkinkan, pelatih asal Padang ini mengusulkan pertandingan dilangsungkan saja sore hari, sehingga tidak bergantung pada lampu.
Di Stadion Parikesit Balikpapan, bila bermain sore hari, lampu stadion baru dinyalakan bila sinar matahari sudah mulai memudar. "Bagi kami tidak masalah harus main malam atau pun sore. Tidak masalah, kami selalu siap," tegas Indra.
Pelatih yang sukses membawa Evan Dimas dan kawan-kawan menjuarai Piala AFF U-19 ini juga memuji antusias penonton di Stadion Parikesit. Saat itu, stadion penuh dan penonton membeludak.
"Mudah-mudahan pertandingan ulang nanti berlangsung aman, semua berjalan baik, dan terima kasih atas sambutan penonton yang luar biasa," demikian Indra Sjafrie.