Rabu 12 Mar 2014 02:52 WIB

Interpol Yakin Hilangnya MH370 Bukan Aksi Teroris

Interpol headquarters in Lyon (file photo)
Foto: en.wikipedia.org
Interpol headquarters in Lyon (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, Polisi internasional Interpol tidak yakin pesawat Malaysia Airlines hilang akibat serangan teroris. Sekjen Interpol Ronald Noble juga menduga kedua lelaki, yang menaiki pesawat dengan paspor curian, kemungkinan diselundupkan oleh pelaku perdagangan manusia.

Pesawat pembawa 239 penumpang, termasuk awak, hilang sejak empat hari lalu dan upaya pencarian yang melibatkan 10 negara pada Selasa diperluas hingga Selat Malaka dan Laut Cina Selatan.

"Semakin banyak informasi yang kami dapat, semakin dekat kami pada kesimpulan bahwa ini bukan aksi teroris," kata Noble, Selasa (11/3).

Dua pemegang paspor Iran berusia 18 dan 29 tahun yang berangkat dari Doha, menukar paspor mereka di Kuala Lumpur dan menggunakan paspor curian asal Italia dan Austria untuk menumpang pesawat itu, katanya kepada wartawan di markas Interpol di Lyon.

"Kami tahu bahwa begitu kedua orang ini tiba di Kuala Lumpur pada 28 Februari, mereka menaiki penerbangan 370 dengan identitas berbeda, paspor curian Austria dan Italia," katanya.

Tidak ada laporan mengenai kehilangan ataupun pencurian kedua paspor Iran yang mereka gunakan. "Interpol bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk menelusuri semua petunjuk termasuk terorisme, kejahatan terorganisir, pergerakan ilegal manusia, dalam bentuk perdagangan atau penyelundupan orang," kata Noble.

Dengan dipublikasikannya nama kedua orang dengan paspor Iran itu -Pouri Nourmohammadi dan Delavar Seyed Mohammadreza- akan mendorong keluarga dan sahabat untuk memberikan masukan yang memungkinkan pihak berwenang menyingkirkan teori terorisme dalam insiden itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement