Rabu 12 Mar 2014 05:33 WIB

Empat Skenario di Balik Hilangnya MH370

Rep: EH Ismail/ Red: A.Syalaby Ichsan
Malaysia Airlines
Foto: EPA/Mauritz Antin
Malaysia Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pesawat Boeing 777-200 ER milik maskapai Malaysia Airlines (MAS) dengan nomor penerbangan MH 370 dari Kuala Lumpur (Malaysia) menuju Beijing (Cina) hilang setelah dua jam lepas landas. Beragam spekulasi pun mencuat. Berikut empat skenario spekulasi berdasarkan pendapat para ahli yang dilansir CNN.

1. Skenario: Bom atau 'serangan hampa' teroris?

* Fakta: Dua paspor curian dikaitkan dengan dua penumpang yang ikut dalam penerbangan MH 370.

* Analisis: Ada kemungkinan seorang teroris naik pesawat dan meledakkan MAS MH 370. Mantan inspektur di Departemen Transportasi Amerika Serikat Jenderal Mary Schiavo menduga kelompok teroris sedang melakukan 'serangan hampa' alias operasi senyap untuk mempersiapkan serangan selanjutnya. Namun, pencurian paspor bisa saja hanya merupakan tindak kriminal biasa.

* Fakta: Sejauh ini, tidak ada puing-puing pesawat yang ditemukan yang menandakan adanya ledakan bom.

* Analisis: Mantan wakil ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS Robert Francis berpendapat, menghilangnya pesawat secara tiba-tiba dari tangkapan radar bisa menandakan 'suatu kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya'.

2. Skenario: Pembajakan?

* Fakta: Sebelum menghilang, data radar menunjukkan pesawat mungkin telah berbalik untuk kembali ke Kuala Lumpur. Apakah itu petunjuk bahwa pembajak telah memerintahkan pilot untuk mengubah arah penerbangan?

* Analisis: Sejauh ini, belum ada laporan bahwa awak pesawat mengirim sinyal apa pun yang mengindikasikan telah terjadi pembajakan.

3. Skenario: Kerusakan atau kegagalan mesin?

* Fakta: Belum diketemukannya puing-puing pesawat bisa mengindikasikan pilot tak berdaya mengendalikan pesawat sehingga jatuh ke laut sampai akhirnya tenggelam ke dasar lautan.

*Analisis: Pertanyaan besarnya adalah mengapa tidak pernah ada sinyal darurat yang terkirim dari MAS MH 370? Apalagi, teknologi Boeing 777 memungkinkan pesawat jet itu mampu meluncur sejauh 100 mil dan kemudian mendarat di air dengan kondisi kedua mesin mati. Kecanggihan teknologi Boeing 777 inilah yang pernah terjadi di Sungai Hudson (US Airways kehilangan tenaga akibat kegagalan mesin dan mendarat di Sungai Hudson pada 15 Januari 2009. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang kemudian dikenal dengan sebutan 'Keajaiban di Hudson'). Mantan pilot Boeing 777 Keith Wolzinger menyatakan, dalam rentang 100 mil meluncur tanpa tenaga tersebut, pilot bisa mengirim sinyal darurat.

Skenario ini juga bisa terbantahkan lantaran para ahli sepakat Boeing 777 adalah salah satu pesawat dengan mesin dan teknologi paling bisa diandalkan di dunia. “Ini adalah pesawat yang aman,” kata Wolzinger.

4. Skenario: Kesalahan pilot?

* Fakta: Sejauh ini, tidak ada indikasi yang bisa menggiring kesimpulan adanya kesalahan pilot.

* Analisis: Beberapa pakar penerbangan membandingkan penerbangan MAS MH 370 dengan kecelakaan pesawat Air France 447 pada 2009. Sebanyak 228 penumpang dan awak tewas saat Air France 447 dari Rio de Janeiro (Brasil) tujuan Paris (Prancis) jatuh dan menghilang di Samudera Atlantik. Setelah pencarian hampir dua tahun di dasar lautan, puing-puing Airbus A330 dan data rekaman pembicaraan awak pesawat akhirnya ditemukan. Sebuah penyelidikan di Prancis menyimpulkan awak pesawat gagal memahami kondisi cuaca lantaran merasa dalam posisi penerbangan yang nyaman (stall). Namun, berbeda dengan tragedi Air France 447, cuaca dilaporkan dalam kondisi baik sepanjang lintasan MAS MH 370 Kuala Lumpur-Beijing.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement