Oleh: Nashih Nashrullah
Perempuan yang gemar pula berburu ini ternyata juga seorang perancang busana andal. Ia merancang sejumlah karya dari renda dan brokat.
Busana terkenal hasil rancangannnya ialah Nur Mahali. Selain bergaya seni tinggi, hasil karyanya itu sangat digemari lantaran biaya pembuatannya murah.
Atas jasanya pula, kalangan menengah ke bawah bisa menikmati parfum dengan aroma yang tak kalah dengan parfum para bangsawan dengan harga kaki lima. Noor Jehan berhasil menemukan formula khusus hasil esktrak dari sejumlah bahan.
Kedermawaannya juga tersohor seantero India, kala itu. Ia kerap menyantuni tak kurang dari 500 orang miskin mengunakan uang pribadinya.
Tangan besi
Namun, di balik sentuhan lembut hatinya yang berwujud pada seni estetika bernilai tinggi, tersimpan sosok Noor Jehan yang bertangan besi dan pemberani. Saat sang suami tak berdaya akibat candu opium, ia memegang tali kekuasaan.
Banyak keputusan dan kebijakan kenegaraan yang ia kendalikan sendiri. Atas arahannya pula, ia kerap mengontrol jalannya persidangan terkait sejumlah kasus di pengadilan.
Sejarah mencatat, selama Jehangir berkuasa, setidaknya ada kuartet orang berpengaruh, yakni Mirza Ghias, Asaf Khan, Ratu Khurram, dan tentunya Noor Jehan.
Ia, bahkan mendapat pengakuan sebagai kekuatan nyata di balik singgasana Mughal selama Jehangir terpuruk akibat candu. Para menteri sering berkonsultasi kepadanya terkait persoalan kenegaraan, meliputi administrasi, keuangan, dan keamanan negara.
Keberaniannya juga tampak di medan perburuan binatang. Noor Jehan adalah permasuri yang sangat berbeda dan istimewa. Kemampuan berburunya di atas rata-rata perempuan saat itu. Ia mampu mencatat rekor, ia bisa membidik seekor macan dari atas gajah. Empat ekor gajah pernah ia bidik hanya menggunakan enam amunisi.
Karakter dan pribadinya yang seksi itu menarik tak sedikit pelukis untuk mengabadikan sosoknya. Ia adalah objek paling laris, saat itu, untuk dilukis. Sekalipun sampai saat ini, bagaimana akses dan cara para pelukis itu untuk melukis sang permaisuri masih misterius.
Atas rentetan jasanya yang tak ternilai, Noor Jehan menjadi satu-satunya permaisuri yang namanya terukir di mata koin Mughal. Dan, perempuan yang wafat pada 17 Desember 1645 itu, masuk dalam kategori perempuan paling berpengaruh pada abad ke-17.