Kamis 13 Mar 2014 16:37 WIB

Ini Strategi BPRS untuk Gaet Nasabah

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Nidia Zuraya
Layanan di BPRS, ilustrasi
Layanan di BPRS, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah memiliki beberapa strategi untuk menarik dana murah dari masyarakat. Salah satunya dengan bagi hasil yang lumayan tinggi.

Strategi ini dilakukan karena BPRS kepalang tanggung dikenal sebagai lembaga keuangan yang khusus melakukan pembiayaan. Padahal fungsi BPRS ada berbagai macam, salah satunya sebagai tempat menabung dan berinvestasi.

Sekretaris Perusahaan BPRS Harta Insan Karimah (Bank HIK), Abdul Muid Badrun menyampaikan ada berbagai macam strategi untuk menarik nasabah. Cuma ada satu hal yang penting terkait alasan nasabah menabung di HIK.

Pertama menurut pria yang biasa dipanggil AMB ini adalah bagi hasil yang kompetitif. Ia mengaku untuk tabungan, nisbah sebesar 25 persen untuk nasabah sedangkan bank sebesar 75 persen dengan kata lain rate bagi hasil sebesar 5,11 persen. Angka ini jelas berada di atas perbankan secara umum.

Sedangkan untuk deposito di bagi dalam beberapa periode. Satu bulan, ujar dia, rata-rata 47:53, dengan kata lain nisbah nasabah sebesar 47 persen dan 53 persen bagi bank. Atau dengan kata lain ratenya sebesar 9,72 persen. Semakin lama waktu deposito angkanya pun semakin meningkat.

Deposito dengan jangka waktu tiga bulan adalah 50:50 dengan rate sebesar 10,35 persen. Sedangkan jangka waktu enam bulan sebesar 55:45 atau 11,38 persen. Terakhir, deposito untuk 12 bulan adalah 60:40 atau ratenya sebesar 12,41 persen.

Selain itu, tutur dia, masyarakat memiliki kepercayaan menabung di HIK karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan. Kemudian setiap tabungan yang masuk diasuransikan dengan kata lain berasuransi. Selain itu HIK transparan dalam memberikan laporan keuangan, dimana perbulan perseroan selalu mengirim laporan kepada nasabah. ''HIK juga dimiliki umat bukan para konglomerat,'' tutur dia kepada ROL, Kamis (13/3).

Dihubungi terpisah, Direktur Utama BPRS Irsyadi, Mahrus Junaedi, menyampaikan salah satu tantangan terbesar BPRS adalah menarik nasabah. Karena BPRS kadung dikenal sebagai bank yang bertugas melakukan pembiayaan. Maka salah satu cara untuk menarik minat nasabah, selain berniat meminjam adalah menerapkan bagi hasil yang tinggi.

Ia menyebut BPRS Irsyadi memiliki rate untuk 12 bulan sebesar 12 persen. Dengan angka tinggi, ia yakin bisa menarik nasabah dengan ruang lingkup yang minim. Tak heran dengan rate tinggi tipe penabung pun beraneka ragam. ''Ada yang Rp 100 ribu, 1 juta hingga ratusan juta di tempat kami,'' ucap dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement