REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memantau langsung penanganan kabut asap di Riau. Rombongan tiba di Riau pada pukul 17.00 WIB. "Saya akan dua malam disini," jelas SBY dalam siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima RoL, Sabtu (15/3).
SBY ingin melihat langsung titik api yang menjadi biang kerok kabut asap. Dia menegaskan tiga pekan kedepan harus hilang asapnya. Titik api harus dipadamkan. Untuk warga yang sakit harus diobati agar kegiatan penduduk kembali normal.
Dia menjelaskan, ukuran keberhasilan adalah hilang asap, sakit disembuhkan, dan pelaku ditangkap serta diproses secara hukum.
Setelah tiba di Pekanbaru pada Sabtu (15/3) pukul 16.51 WIB, Presiden SBY langsung menggelar rapat dengan beberapa unsur terkait.
Presiden menyampaikan, mengapa masalah kebakaran lahan dan hutan terus terjadi berulang-ulang. SBY menyebut para pembakar itu sebagai penjahat kemanusiaan. Karena kebakaran, jutaan warga Riau, Sumbar dan lainnya menderita akibat asap.
Presiden menegaskan di Indonesia tidak ada orang yang tidak tersentuh hukum. "Saya ingin betul penyelesaian sampai akarnya. Jadi, jangan ada orang yang melakukan terus menerus dan ini dijadikan biasa. Bussiness as usual,"