Ahad 16 Mar 2014 15:31 WIB

Malaysia Minta Bantuan 15 Negara Cari Pesawat MH370

Malaysia Airlines
Malaysia Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia meminta bantuan 15 negara untuk mencari pesawat Malaysian Airlines MH370 di dua koridor penerbangan di utara dan selatan. Setelah hasil penyelidikan mengkonfirmasikan bahwa pesawat tersebut telah menyimpang dari jalur asal ke arah salah satu koridor tersebut.

"Malaysia telah mengontak negara-negara di sepanjang koridor utara dan selatan terkait keberadaan MH370. Pemerintah meminta bantuan dari negara-negara termasuk Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Turkmenistan, Pakistan, Bangladesh, India, China, Myanmar, Laos, Vietnam, Thailand, Indonesia, Australia dan Prancis," demikian pernyataan Kementerian Transportasi Malaysia, Ahad (16/3).

Operasi pencarian dan penyelamatan pesawat yang hilang sejak Sabtu (8/3) itu merupakan operasi multinasional yang dipimpin oleh Malaysia. Pihak berwenang di Malaysia saat ini masih berdiskusi dengan semua negara yang terlibat dalam operasi mengenai langkah terbaik untuk mengirimkan armada ke dua koridor tersebut.

"Malaysia meminta bantuan beberapa negara dalam pencarian pesawat itu, termasuk untuk menyediakan data dan analisa satelit, pencarian darat, data radar, serta bantuan armada laut dan udara," kata pernyataan tersebut.

Sebelumnya, dalam jumpa pers di Hotel Sama Sama KLIA, Perdana Menteri Najib Tun Razak mengatakan operasi pencarian pesawat difokuskan ke dua koridor penerbangan di utara dan selatan setelah ada perkembangan baru mengenai kemungkinan pesawat telah menyimpang dari jalurnya menuju ke arah baratlaut Semenanjung Malaysia.

Koridor utara membentang dari perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan hingga utara Thailand dan koridor selatan membentang dari Indonesia ke selatan Samudera Hindia.

Mengenai penyelidikan polisi terhadap kru dan penumpang pesawat, Kementerian mengatakan bahwa sebagai prosedur normal, Polisi Diraja Malaysia menyelidiki semua kru dan penumpang pesawat MH370, serta juru teknik yang terkait dengan pesawat naas itu sebelum lepas landas.

Polisi pada Sabtu (15/3) menggeledah rumah pilot dan co-pilot pesawat. Petugas juga meminta keterangan keluarga pilot serta memeriksa simulator penerbangan yang dimiliki oleh pilot MH370 Kapten Zaharie Ahmad Shah. Kementerian Transportasi juga mengimbau masyarakat untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan terkait penyelidikan polisi tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement