REPUBLIKA.CO.ID, PULO GADUNG -- Calon penumpang Terminal Pulo Gadung mengeluhkan banyaknya pengendara motor yang masuk terminal. Penumpang merasa terganggu sebab harus ekstra hati-hati saat naik atau turun bus untuk menghindari sepeda motor.
"Nggak leluasa, sudah kaya di terminal bayangan banyak motor," keluh salah seorang calon penumpang, Mufitah Hasanah (32), Senin (17/3).
Pantauan Republika, pengendara sepeda motor memilih masuk ke dalam terminal untuk menghindari kemacetan akibat bus juga angkutan umum lain yang ngetem di jalan Bekasi Raya, tepatnya di depan terminal Pulo Gadung.
Keberadaan pengendara sepeda motor juga dikeluhkan oleh sopir bus dan juga angkutan umum yang sedang menunggu penumpang di dalam terminal. Mereka harus berbagi lahan untuk jalur sepeda motor tersebut.
Kunaidi (45) sopir angkot trayek Pulo Gadung-Harapan Jaya, mengakui kondisi itu membuat suasana terminal jadi semrawut. Namun ia tidak ingin menyalahkan salah satu pihak. Menurut dia, kesadaran dari pengendara motor atau sopir angkutan yang perlu diutamakan.
"Seharusnya yang sopir ya jangan ngetem lama-lama di depan terminal dan yang bawa motor juga harus sabar," saran dia.
Suryanto, seorang pengendara motor mengakui dirinya memilih memotong jalan ke terminal untuk menghindari macet. "Lebih cepat kalau lewat dalam terminal, nggak kena macet," ujar Suryanto pengendara sepeda motor.
Begitu juga dengan Sri Ayu Utami. Gadis dua puluhan tahun itu, memilih lewat dalam terminal dibanding jalan raya karena banyaknya pejalan kaki yang menyeberang sembarangan tanpa memberi aba-aba. Sehingga dia kerap hampir menabrak penyeberang tersebut.
Dia berharap pengelola terminal turun langsung untuk mengatasi permasalahan tersebut.