Senin 17 Mar 2014 18:02 WIB

India Importir Senjata Utama Dunia

Hari Kemerdekaan India
Foto: northteritory
Hari Kemerdekaan India

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Impor senjata India melonjak 111 persen antara 2009 dan 2013. Kenaikan ini sangat signifikan dibandingkan dengan periode lima tahun sebelumnya.

Sebuah lembaga penelitian Swedia melaporkan bahwa India, importir senjata terbesar di dunia, meningkatkan belanja senjatanya lebih dari 100 persen dalam lima tahun terakhir.

Dalam sebuah studi yang diluncurkan Senin (17/3), Lembaga Riset Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) mengatakan pembelian senjata India sekarang ini mencakup 14 persen dari pembelian total global, atau hampir tiga kali lebih tinggi daripada dua importir terbesar berikutnya, yaitu China dan Pakistan.

Secara keseluruhan, SIPRI mengatakan transfer-transfer senjata konvensional internasional meningkat 14 persen dalam lima tahun terakhir. Lima pemasok senjata terbesar di dunia adalah Amerika Serikat, Rusia, Jerman, China dan Perancis.

Studi ini menyatakan bahwa Asia memimpin tren peningkatan impor senjata, menerima 47 persen dari semua pengiriman senjata. Laporan ini menambahkan bahwa China dan AS terutama "terlihat menggunakan pengiriman ke Asia untuk memperkuat pengaruh di wilayah tersebut."

AS telah memperkuat hubungan pertahanan dengan banyak negara Asia sebagai bagian dari kebijakan pemerintah Obama untuk "berbelok" ke wilayah ini. Meski ada jaminan dari AS, banyak warga China khawatir pergeseran tersebut dimaksudkan untuk mengekang pertumbuhan Beijing.

China sampai beberapa tahun terakhir merupakan importir senjata terbesar di dunia. Baru-baru ini, negara tersebut meningkatkan produksi senjata domestik dan mengurangi kebergantungan atas impor. SIPRI mengatakan klien senjata utama Beijing adalah Pakistan, Bangladesh dan Myanmar.

sumber : VOA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement