REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tim Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap mencatat penderita penyakit akibat polusi asap kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau telah menembus angka 60.044 jiwa.
"Jumlah ini meningkat sekitar 1.461 dibandingkan sebelumnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, Zainal Arifin, selaku tim satgas kepada pers di Pekanbaru, Senin (17/3).
Terbanyak, menurut data Dinkes Riau, adalah penderita infeksi saluran pernafasan atas (ispa) yang mencapai 52.446 jiwa, di antaranya 13.419 jiwa merupakan warga Kota Pekanbaru. Kemudian disusul Kabupaten Rokan Hilir dengan penderita ispa sebanyak 8.033 jiwa, dan Bengkalis tercatat 6.409 jiwa, serta Kota Dumai 4.274 jiwa.
Untuk penderita penyakit iritasi kulit, Dinkes Riau mencatat sebanyak 2.679 jiwa, terbanyak merupakan warga Pekanbaru yakni 514 jiwa dan Dumai 423 jiwa. Sementara itu penderita asma tercatat sebanyak 2.008 jiwa, terbanyak kembali berada di Pekanbaru yakni 513 jiwa disusul Dumai 263 dan Kampar 29 jiwa.
Penderita iritasi mata tercatat sebanyak 1.940 jiwa, terbanyak berada di Kabupaten Rokan Hulu 411 jiwa, Bengkalis (271), Pelalawan (149), dan Dumai (137) serta Pekanbaru yakni 130 jiwa. Sementara untuk penderita pneumonia di Riau tercatat 971 jiwa, terbanyak di Bengkalis dengan 203 jiwa, Pekanbaru (159 jiwa), Dumai (145), Pelalawan (142), dan Siak sebanyak 116 jiwa.
"Mudah-mudahan dengan telah terjadinya hujan di beberapa daerah sejak beberapa hari ini, dapat mengurangi cemaran kabut asap dan penderita penyakit akibat asap tidak lagi bertambah," katanya.