Selasa 18 Mar 2014 07:33 WIB

Obama Berikan Sanksi untuk Rusia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: A.Syalaby Ichsan
Di hari liburnya Obama memilih bermain golf bersama teman masa kecilnya.
Foto: Charles Dharapak/AP
Di hari liburnya Obama memilih bermain golf bersama teman masa kecilnya.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah memerintahkan untuk menerapkan sanksi kepada 11 warga Rusia dan pejabat Ukraina. Padahal, sebelumnya Uni Eropa juga telah menjatuhkan sanksi terhadap 21 pejabat setelah Crimea mendeklarasikan kemerdekaannya.

"Tindakan dan kebijakan dari Pemerintah Rusia terhadap Ukraina, telah merusak proses demokrasi dan institusi di Ukraina, mengancam perdamaian, keamanan, stabilitas, kedaulatan, dan integritas wilayah, serta berkontribusi dalam penyalahgunaan aset," kata Gedung Putih dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Russia Today.

Perintah Obama ini dijatuhkan kepada tujuh penjabat tinggi Rusia, termasuk pembantu presiden Vladislav Surkov, penasehat presiden Sergey Glazyev, wakil negara Duma Leonid Slutsky, anggota majelis tinggi Parlemen Rusia (Dewan Federasi) Andrey Klishas, kepala majelis tinggi dati perlemen Rusia Valentina Matvienko, wakil perdana menteri Dmitry Rogozin, serta wakil negara Duma Yelena Mizulina.

Tak hanya itu, empat warga Ukraina pun dijatuhkan sanksi. Yakni presiden terguling Ukraina Viktor Yanukovych, pejabat tinggi Crimea Sergey Aksyonov dan Vladimir Konstantinov, dan mantan staf kepala presiden Ukraina Viktor Medvedchuk.

Perintah Obama ini berlaku mulai pukul 12 malam pada 17 Maret 2014. Obama pun menyatakan perintah eksekutif baru itu memperluas sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia. "Memperjelas bahwa ada konsekuensi atas tindakan mereka," katanya.

"Komunitas internasional akan melanjutkan untuk menolak kekerasan apapun terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina," lanjutnya. Ia pun menegaskan jika Rusia masih mencampuri urusan Ukraina, pihaknya akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut.

Menurut perintah eksekutif Obama, sanksi yang dijatuhkan itu ditargetkan pada aset-aset daftar pejabat dan melarang mereka memasuki wilayah AS. Namun, menurut wakil perdana menteri Rusia Dmitry Rogozin yang juga masuk dalam daftar, sanksi ini tidak berpengaruh pada mereka yang tidak memiliki aset di luar negeri.

Penjatuhan sanksi dari AS ini diberikan menyusul diterapkannya sanksi larangan perjalanan dan pembekuan aset oleh Uni Eropa terhadap 13 orang Rusia dan delapan warga Crimea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement