REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Rabu (19/3) Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengumpulkan 227 kepala SMA dan SMK hasil seleksi lelang jabatan di Balai Kota, Jakarta. Di hadapan ratusan kepsek tersebut, Jokowi meminta agar tradisi lama di sekolah kembali dihidupkan.
Tradisi lama yang dimaksud Jokowi adalah berbaris di depan kelas sebelum mulai belajar, berdoa sebelum belajar, dan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” setiap hari.
Sebelum meminta hal tersebut, orang nomor satu di Jakarta itu sempat menanyakan kepada kepsek apakah kebiasaan baik seperti itu masih diterapkan. Jokowi kemudian terlihat kecewa ketika mendapat jawaban 'tidak'.
“Saya minta dimulai lagi kebiasaan seperti itu,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, di negara-negara maju, seperti Singapura dan Jepang, tradisi menyanyikan lagu kebangsaan dan berdoa bersama terus dilakukan di sekolah-sekolah. Hal itu, menurut dia, sangat baik untuk membentuk karakter anak sejak dini.
Ia juga bercerita pengalamannya ketika menemui anak usia SD yang tak hafal lagu “Indonesia Raya”. Namun, anak itu justru sangat mahir ketika menyanyikan lagu dangdut “Bang Jali”. “Ini yang salah siapa kalo seperti itu?” kata dia.
Selain itu, Jokowi juga meminta ratusan kepsek tersebut menekankan pendidikan etika dan moral pada siswa. Sebab, Jokowi mengaku prihatin dengan perilaku anak sekarang yang tak ragu mencemooh rekannya sendiri. Hal itu, menurut dia, juga diperparah dengan banyaknya program televisi yang tidak mendidik.