REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel, Jumat (21/3), berbicara dengan Menteri Pertahanan/Pejabat Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin bin Tun Hussein tentang pencarian yang sedang berlangsung untuk Penerbangan MH370 Malaysia Airlines yang hilang.
Pentagon mengatakan dalam satu pernyataan bahwa Menteri Malaysia berterima kasih kepada Hagel "atas dukungan yang diberikan oleh Amerika Serikat, terutama dari Angkatan Laut Amerika Serikat."
Ia menambahkan bahwa menteri "meminta agar AS juga mempertimbangkan menyediakan beberapa peralatan pengawasan bawah laut."
"Hagel meyakinkan Menteri Hishammuddin bahwa ia akan mempertimbangkan ketersediaan dan utilitas teknologi bawah laut militer untuk tugas seperti itu dan memberikan dia responnya dalam waktu dekat," pernyataan itu menegaskan.
Sementara itu Malaysia menyatakan tidak menemukan adanya informasi yang tidak wajar dari manifes penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370, termasuk informasi mengenai dua penumpang asal Ukraina yang diperoleh dari otoritas setempat.
"Saya sudah berdiskusi dengan badan-badan intelijen internasional. Tidak ada hal yang tak wajar dari manifes penumpang," kata pejabat Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein dalam jumpa pers di Hotel Sama Sama, KLIA, Sepang, Jumat.
Pesawat MH370 yang membawa 239 penumpang termasuk tujuh warga negara Indonesia hilang pada 8 Maret dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.
Malaysia telah mengirimkan nota diplomatik ke negara-negara asal para penumpang untuk mendapatkan informasi mengenai latar belakang mereka, setelah hasil penyelidikan menunjukkan pesawat telah mengubah jalurnya ke arah koridor utara atau selatan di Samudra Hindia dan sistem komunikasi diputus oleh seseorang dengan sengaja.