REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Setidaknya 19 orang tewas dan puluhan lainnya hilang pada Sabtu (22/3) waktu setempat setelah kapal yang membawa sebagian besar pengungsi Kongo terbalik di sebuah danau yang terbentang di sepanjang perbatasan Uganda dan Republik Demokratik Kongo.
Menurut keterangan pihak polisi, nelayan setempat dan kapal-kapal penumpang terdekat membantu menarik 43 korban yang selamat dari air."Tetapi setidaknya 34 orang hilang dan dikhawatirkan tewas," kata Lydia Tumushade, juru bicara polisi untuk wilayah Albertine Uganda, kepada Reuters.
"Kami masih menyelidiki, tapi kami telah diberitahu bahwa penyebabnya karena kelebihan penumpang," tambah Tumushade.
Danau Albert adalah sepanjang sekitar 160 km (100 mil) dan lebar 30 km dan merupakan bagian paling utara dari rantai danau di Albertine Rift, cabang barat Rift Valley. Kapal itu memulai perjalanannya di ujung utara danau dan menuju selatan ke lokasi pendaratan di pantai Uganda ketika mengalami kesulitan sekitar pukul 10.30 waktu setempat.
Populer dengan pedagang lokal, perahu dan kapal berselang-seling di danau yang menghubungkan kota-kota dan desa-desa yang terletak di pantai. Kecelakaan relatif umum terjadi di danau Uganda, yang mencakup Danau Victoria dan Danau Edward, karena kelebihan penumpang, kurangnya pemeliharaan dan lemahnya penegakan standar keselamatan.