Selasa 25 Mar 2014 17:31 WIB

Malaysia Belum Punya Database Mualaf

Mualaf tengah membaca literatur Islam/ilustrasi
Foto: onislam.net
Mualaf tengah membaca literatur Islam/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  KUALA LUMPUR -- Jumlah mualaf di Malaysia terus meningkat setiap tahunnya. Namun, Malaysia belum memiliki data perubahan tersebut.

Efek dari ini, bantuan yang akan diberikan tidak tepat sasaran. Yang mengkhawatirkan lagi, mereka luput dari bantuan.

"Belum ada aplikasi khusus terkait mualaf, yang menandakan ia telah menjadi Muslim," ucap Minister in the Prime Minister's Department, Datuk Seri Jamil Khir Baharom seperti dilansir thestaronline.com, Selasa (25/3).

Memang ada aplikasi dari pengadilan syariah, kata dia, namun tetap saja membingungkan sehingga butuh penguat lain, seperti sertifikat kelahiran, kartu identitas dan sertifikat mualaf. 

"Di Sabah dan Sarawak misalnya, ada individu yang secara nama adalah Muslim, nyatanya bukan," kata dia.

Melihat kondisi ini, Jamil Khir meminta agar setiap mualaf harus dirujuk ke Departemen Agama Islam Negeri atau Dewan Agama Islam Negeri .

" Dalam konteks Wilayah Federal Kuala Lumpur, Departemen Federal Agama Islam ( JAWI ) tercatat 4.520 orang yang masuk Islam untuk periode 2008 sampai 2012 , " katanya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement