Selasa 25 Mar 2014 18:28 WIB

Pemerintah Serap Rp 461 M dari Lelang Sukuk

Lelang Sukuk Negara
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Lelang Sukuk Negara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 461 miliar dari lelang empat seri sukuk atau surat berharga syariah negara pada Selasa, yang ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2014.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa (25/3) menyebutkan penawaran yang masuk dari lelang tersebut mencapai Rp 3,36 triliun.

Jumlah yang diserap atau dimenangkan tersebut lebih rendah dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 1,5 triliun.

Penawaran untuk seri SPN-S12092014, tidak ada yang dimenangkan. Penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp 1,82 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,0 persen dan tertinggi 7,125 persen.

Penawaran untuk seri PBS006 juga tidak ada yang dimenangkan. Penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp 986 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 8,25 persen dan tertinggi 8,75 persen

Jumlah dimenangkan untuk seri PBS003 sebesar Rp 16 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,75977 persen, tingkat imbalan 6,00 persen. SBSN ini akan jatuh tempo 15 Januari 2027.

Penawaran masuk untuk seri ini mencapai Rp 17 miliar dengan imbal hasil terendah yang masuk 8,65625 persen dan tertinggi 9,125 persen.

Sementara untuk seri PBS005, jumlah dimenangkan sebesar Rp 445 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 9,04616 persen, tingkat imbalan 6,75 persen. SBSN ini akan jatuh tempo pada 15 April 2043.

Penawaran masuk untuk seri ini mencapai Rp533 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 8,93750 persen dan tertinggi 10,0 persen.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Robert Pakpahan mengatakan pemerintah tidak menyerap dana terlalu banyak dalam lelang hari ini, karena strategi penerbitan obligasi mulai awal tahun (front loading) telah memadai untuk menutup pembiayaan.

"Tahun lalu, kita tidak 'front loading' tapi hingga Maret tahun ini sudah hampir 50 persen dari target pembiayaan. Strategi ini cukup berhasil dalam likuiditas dan kita masih memiliki kalender lelang yang kita hormati," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement