REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, meresmikan sebelas Gedung di Universitas Islam Negeri (UIN), Sunan Gunung Djati Bandung, Kamis (26/3).
Menurut Suryadharma Ali (SDA), pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas institusi pendidikan. Terutama, yang berada di lingkungan Kemenag. Setelah UIN Bandung, IAIN Semarang dan Palembang akan diubah jadi UIN. Dananya, diperoleh dari pinjaman lunak dari IDB.
Setiap Perguruan Tinggi, mendapatkan pinjaman antara Rp 300-380 miliar yang berlangsung selama empat tahun. ''Khusus UIN Bandung dapat Rp 280 miliar,'' katanya.
Dikatakan SDA, beberapa IAIN yang kini menjadi UIN di antaranya adalah UIN Makassar pada 2005, UIN Maulana Malik Ibrahim Malangpada 2004, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung pada 2005, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta pada 2004, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru pada 2005 dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada 2002.
Menurut Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Deddy Ismatullah, peresmian sebelas gedung di lingkungan UIN tersebut di antaranya Fakultas Psikologi dan asrama mahasiswa putra dan putri. Pihaknya, sudah mengirimkan proposal ke Kemenpera terkait pembagunan asrama atau rusunawa yang jumlahnya sama dengan jumlah mahasiswa yaitu sekitar 5 ribu orang.
''Proposal ke Kemenpera, sudah kami layangkan,'' katanya
Sedangkan menurut Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Fariz, Selain membangun rumah, Kemenpera juga memiliki kewenangan untuk membangun rusunawa dan asrama untuk Perguruan Tinggi negeri maupun swasta. Selain itu, Kemenpera juga akan membangun asrama untuk pondok pesantren. Yakni, UIN Syarif Hidayatullah 8 lantai, ITB dibangunkan 4 lantai dan UIN Yogyakarta juga dibantu.
''Satu tahun kami membantu bedah rumah 250 ribu rumah dengan bantuan sebesar Rp 7,5 juta setiap rumahnya,'' kata Djan.