Jumat 28 Mar 2014 13:35 WIB

Rekonstruksi Penembakan AKBP Pamudji Digelar Pekan Depan

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Hazliansyah
Iringan jenazah Kepala Detasemen Markas (Denma) AKBP Pamudji yang hendak disemayamkan di rumah duka di Jalan Kamboja, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (19/3). (Republika/Yasin Habibi)
Iringan jenazah Kepala Detasemen Markas (Denma) AKBP Pamudji yang hendak disemayamkan di rumah duka di Jalan Kamboja, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (19/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Polda Metro Jaya terus melakukan penyelidikan kasus penembakan yang menewaskan AKBP Pamudji. Polisi rencananya akan melakukan gelar perkara dan rekonstruksi. Sebelumnya Brigadir S telah mengakui sebagai pelaku penembakan terhadap atasanya itu. 

''Selanjutnya akan diadakan gelar perkara dan rekonstruksi pekan depan,'' kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Jumat (28/3).

Selain pengakuan dari Brigadir S, alat bukti sudah cukup jelas, seperti adanya residu hasil letusan senjata di tangan S. 

Mengenai kabar keluarga Pamudji, Rikwanto mengatakan, masih dalam kondisi berkabung. Sehingga komunikasi antara istri pelaku dan korban belum terjalin hingga kini.

Polisi mengaku akan bersikap sesuai dengan ketentuan hukum mengenai masa depan S. Masa depannya akan ditentukan setelah keputusan hakim keluar terkait hukuman yang dikenakan kepada pelaku. Namun, polisi tetap memerhitungkan pengabdian yang dilakukan oleh pelaku.

''Semua diperhitungkan,'' kata Rikwanto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement