Selasa 01 Apr 2014 07:30 WIB

Jalur Pantura Indramayu Masih Rusak

Rep: Lilis Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Prajurit TNI AD dan pekerja dengan bantuan alat berat melakukan penambalan jalan berlubang di jalur utama pantura, di Semarang, Jateng, Senin (10/2).   (Antara/R. Rekotomo)
Prajurit TNI AD dan pekerja dengan bantuan alat berat melakukan penambalan jalan berlubang di jalur utama pantura, di Semarang, Jateng, Senin (10/2). (Antara/R. Rekotomo)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Selang dua bulan pascabanjir, kerusakan jalan di jalur pantura utama Indramayu belum diperbaiki secara menyeluruh. Selain membahayakan pengguna kendaraan, kondisi itu juga kerap menimbulkan kemacetan.

Berdasarkan pantauan RoL, Selasa (1/4), kerusakan jalan masih tersebar di beberapa titik. Di antaranya, di Desa/Kecamatan Kandanghaur, Desa Parean Kecamatan Kandanghaur, Desa Eretan Kecamatan Kandanghaur, dan sejumlah titik di beberapa desa di Kecamatan Losarang.

Di beberapa titik tersebut, kerusakan jalan berupa jalan berlubang, dengan kedalaman bervariasi hingga sekitar 30 cm. Lubang itupun memiliki diameter yang bervariasi hingga sekitar satu meter.

Kondisi tersebut membuat arus kendaraan menjadi tersendat, terutama di titik-titik yang mengalami kerusakan. Pasalnya, para pengemudi kendaraan memilih untuk mengurangi kecepatan guna menghindari lubang-lubang tersebut.

Tersendatnya arus kendaraan akan semakin parah jika volume kendaraan sedang tinggi. Seperti misalnya saat libur panjang Nyepi.

''Selain menghambat kelancaran lalu lintas, kondisi ini juga membahayakan pengguna kendaraan,'' tutur seorang warga yang setiap hari melalui jalur pantura, Rizal.

Rizal berharap, perbaikan jalur pantura secara menyeluruh segera dilakukan. Pasalnya, jalur penghubung Jakarta dan daerah-daerah di pulau Jawa itu memiliki peran penting dalam roda ekonomi warga.

Pascabanjir pertengahan Januari 2014, jalur utama pantura Indramayu mengalami kerusakan parah. Perbaikan secara darurat pun telah dilaksanakan untuk meminimalisasi kerusakan. Namun, perbaikan tampak hanya berupa tambal sulam di beberapa titik dan belum dilakukan secara menyeluruh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement