Selasa 01 Apr 2014 18:28 WIB

MUI: Dakwah Islam Makin Berat

Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Majelis Ulama Indonesia (MUI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan tantangan dakwah Islam semakin berat dari hari-kehari yang salah satunya disebabkan sebagai dampak globalisasi.

"Tantangan dakwah saat ini menjadi kian berat, kompleks dan rumit," ujar Din dalam acara konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/4).

Globalisasi yang dihadapi saat ini, mendorong terjadinya liberalisasi ekonomi, politik dan budaya. "Liberalisasi tersebut memunculkan budaya baru yakni hedonisme, induvialistik, dan materialistik," jelas dia.

Budaya-budaya baru tersebut melanda masyarakat dan melekat pada generasi muda. Selain itu, masyarakat juga mengalami permasalahan lain yakni nativisasi, kristenisasi, dan sekularisme. "Kasus kristenisasi sangat memprihatinkan. Pertumbuhan kristen di wilayah Tanah Air semakin meningkat," jelas dia.

Angka pertumbuhan tahunan umat Islam 1,2 persen sedangkan Kristen 2,4 persen. Kemudian setiap tahunnya, pertumbuhan Kristen yang paling tinggi ada di Kepri yakni delapan persen.

Sementara pertumbuhan Kristen lainnya yakni di Sumatra Barat, Jawa Barat dan DI Yogyakarta yakni tujuh persen. "Umat Islam juga mengalami tantangan dari dalam yakni sekularisme," kata dia. Din mengharapkan para pendakwah mampu menjadi ujung tombak siar agama Islam di Tanah Air.

"Dakwah Ramadhan juga harus lebih baik dari tahun sebelumnya," tukas dia.

Sementara Wakil Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin menambahkan dakwah yang efektif adalah melalui media. Ma'ruf mengatakan media merupakan sarana perubahan yang efektif dan berdampak tinggi. "Tapi mesti diingat, dakwah bukan tontonan tapi tuntunan," kata Ma'ruf.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement