Rabu 02 Apr 2014 12:32 WIB

Usai Gempa dan Tsunami, Penjarahan Terjadi di Cile

Rep: c70/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang warga Jepang berdiri terpaku usai gempa tsunami menerjang Jepang pada Maret lalu.
Foto: Reuters/Yomiuri
Seorang warga Jepang berdiri terpaku usai gempa tsunami menerjang Jepang pada Maret lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO-- Pasukan Angkatan Udara Cile dan gabungan dari polisi, menjaga sejumlah supermarket dan pom bensin karena adanya laporan penjarahan akibat gempa berkekuatan 8,2 Skala Richter yang terjadi di pantai pasifik Cile.

Seperti dilansir dari Smh, gabungan petugas keamanan lainnya membantu mengevakuasi ratusan ribu orang dari sepanjang garis pantai. Mereka juga bertugas menertibkan arus lalu lintas di rute yang menuju ke tempat yang lebih tinggi.

Gempa yang terjadi, memicu peringatan tsunami di Cile, Peru dan Ekuador. Menteri Dalam Negeri Cile, Rodrigo Penailillo menjelaskan kepada media, banyak tenaga keamanan sedang dimobilisasi untuk menjaga ketertiban di bagian yang terkena dampak gempa di utara negara itu.

Pemerintah juga mengkoordinasikan angkatan bersenjata untuk memastikan keamanan di penjara usai kaburnya sekitar 300 tahanan perempuan di Iquique sesaat setelah terjadinya gempa.

Beberapa kerusakan yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 8,2 SR yaitu tanah longsor, kebakaran di Iquique, runtuhnya sebuah menara gereja di kota Huara dan hancurnya sejumlah gedung dan perumahan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement