Rabu 02 Apr 2014 15:08 WIB

Gerakan Rp 50 Ribu per Orang (2-habis)

Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Foto: MerC
Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Yoebal Ganesha Rasyid

Video klip ini rencananya akan disiarkan melalui TVRI dan sejumlah stasiun televisi swasta untuk mengetuk hati para dermawan Indonesia.

Luly mengakui selama ini MER-C terkesan kurang melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Dengan penyiaran video klip tersebut ia berharap penggalangan dana bisa lebih melibatkan seluruh masyarakat Indonesia.

MER-C juga akan menjalin kerja sama dengan Radio Republika Indonesia (RRI) dan lebih banyak lagi radio swasta di seluruh Indonesia.

Selama ini, MER-C menjalin kerja sama dengan Radio Silahturahmi AM 720, yang secara periodik menyosialisasikan program-program MER-C. “Sumbangan pun berdatangan walau tak jelas kadang dari siapa,” katanya.

Dengan Gerakan Rp 50 Ribu per Orang, setiap warga Indonesia dapat menyumbang masing-masing Rp 50 ribu untuk pengadaan peralatan medis rumah sakit tersebut.

“Bila satu juta orang, tentunya bisa terkumpul Rp 50 miliar. Dan setiap orang tentunya bisa menyumbang lebih dari satu kali. Misalnya satu bulan sekali Rp 50 ribu,” ujar Luly.

Sebenarnya, memang ada usulan mengapa MER-C tidak melakukan kegiatan penggalangan dana secara masif melalui penyelenggaraan event pertunjukan musik, misalnya.

Luly mengatakan, MER-C tidak mempunyai kapasitas dan modal awal untuk melakukan event semacam itu. “Penyelenggaraan event semacam itu membutuhkan modal besar dan MER-C tak mempunyai kemampuan tersebut. Kami malah sering numpang kampanye melalui acara-acara yang digelar teman-teman lain.”

Pada event-event semacam itu, aktivis MER-C kadang hadir untuk menjual merchandise, contohnya kaos, mug, dan gantungan kunci yang keuntungannya untuk menambah dana rumah sakit tersebut.

Kata dia, sampai Maret ini dana yang terkumpul untuk pengadaan peralatan medis tersebut baru sekitar Rp 2 miliar lebih, di antaranya dari sumbangan anggota Majelis Taklim Telkomsel.

Tentunya, sambung Luly, MER-C juga terbuka bila ada sumbangan dari perusahaan-perusahaan lainnya yang ingin membantu.

“Kami bekerja sesuai pedoman MER-C yang berasaskan Islam, amanah, dan berpegang pada prinsip rahmatan lil’alamiin,” ujar Luly.

Dengan prinsip ini, MER-C berharap dapat menyebarkan rahmat dalam bentuk pertolongan kepada semua makhluk, baik personal maupun kelompok, tanpa melihat latar belakang, agama, mazhab, harakah, kebangsaan, etnis, golongan, politik, penjahat/bukan, pemberontak/bukan, melainkan atas dasar urgensi, yaitu To Help The Most Vurnerable People and The Most Negleted People.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement